Siswa SMP Sawahlunto Tewas di Kelas

Polisi Dalami Dugaan Penyebab Siswa SMPN 7 Sawahlunto Tewas di Ruang Kelas

“Saksi yang sudah kita periksa tiga orang, termasuk guru. Tidak ada tanda-tanda korban punya masalah di sekolah,” jelas Gorrahman.

|
Penulis: Muhammad Afdal Afrianto | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
SISWA GANTUNG DIRI- Garis polisi terpasang di lokasi ditemukannya seorang siswa berinisial BE (15) diduga gantung diri dalam ruang kelas di SMPN 7 Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman, mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Kabar duka menyelimuti SMP Negeri 7 Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, setelah seorang siswa kelas IX berinisial BE (15) ditemukan tewas diduga bunuh diri di ruang kelasnya sendiri, Selasa (28/10/2025) siang.

Kejadian tragis itu sontak mengagetkan pihak sekolah dan teman-teman korban. 

Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tergantung di ventilasi jendela ruang kelas menggunakan dasi sekolah.

Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman, mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengetahui penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya.

Baca juga: Jadwal Kapal KM Sabuk Nusantara 37 Oktober 2025: Hari Ini Berangkat dari Sigologolo ke Air Bangis

“Kita masih dalami apa motif korban melakukan hal tersebut. Sementara dari hasil olah TKP dan pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik maupun mental,” kata Ipda Gorrahman kepada TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).

Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh teman sekelasnya yang mencari keberadaan BE.

Sementara saat dicari di ruang kelas, saat itu posisi ruangan kelas tertutup. Teman korban membuka pintu terkejut melihat kondisi korban sudah tergantung.

“Temannya langsung melapor ke guru, dan guru bersama pihak sekolah mengevakuasi korban ke RSUD Sawahlunto. Namun nyawa korban sudah tidak tertolong,” ujarnya.

Baca juga: Inovasi Digital: Memperkuat Pertumbuhan dan Daya Saing UMK

Pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman-teman dan guru Bimbingan Konseling (BK).

Namun, hingga kini belum ada indikasi masalah pribadi atau tekanan dari lingkungan sekolah.

“Saksi yang sudah kita periksa tiga orang, termasuk guru. Tidak ada tanda-tanda korban punya masalah di sekolah,” jelas Gorrahman.

Sementara itu, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan langsung membawa jenazah ke rumah duka untuk dimakamkan pada sore harinya.

Kronologi Ditemukannya Siswa Tewas di Kelas

SISWA BUNUH DIRI- Penampakan sekolah SMPN 7 Kota Sawahlunto yang berlokasi di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman, membantah tewasnya BE (15) siswa kelas VIII disebabkan oleh perundungan atau bullying.
SISWA BUNUH DIRI- Penampakan sekolah SMPN 7 Kota Sawahlunto yang berlokasi di Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). Kepala Sekolah SMPN 7 Sawahlunto, Sudirman, membantah tewasnya BE (15) siswa kelas VIII disebabkan oleh perundungan atau bullying. (TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia)

Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) 7 Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), berinisial BE (15), ditemukan tewas diduga gantung diri di ruang kelasnya sendiri pada Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 12.00 WIB.

Peristiwa tragis itu pertama kali diketahui oleh teman sekelas korban yang saat itu sedang mencari keberadaan BE. 

Saat kejadian, ruang kelas dalam keadaan kosong karena seluruh siswa sedang berada di luar kelas.

“Saat itu ruang kelas sedang kosong, ditinggal murid semua. Teman korban mencari ke kelas, tapi pintunya tertutup,"  ujar Kapolsek Barangin, Ipda Gorrahman, saat dikonfirmasi TribunPadang.com, Rabu (29/10/2025).

Baca juga: Siswa Gantung Diri di Sawahlunto Dikenal Sederhana dan Jujur, Pedagang Sampai Anggap Cucu Sendiri

Setelah dibuka, ditemukan korban dalam kondisi tergantung dengan dasi di ventilasi jendela kelas.

Menurutnya, setelah korban ditemukan, teman korban langsung melaporkan kejadian tersebut kepada guru. 

Beberapa guru kemudian datang ke lokasi dan segera mengevakuasi korban ke RSUD Sawahlunto. Namun, nyawa korban sudah tidak tertolong.

Setelah kita dapat laporan, petugas langsung ke lokasi melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi.

"Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, baik secara fisik maupun indikasi kekerasan mental,” jelas Ipda Gorrahman.

Pihak kepolisian hingga kini masih melakukan pendalaman terkait motif korban melakukan aksi nekat tersebut. 

Sementara itu, keluarga korban menolak dilakukan autopsi.

“Jenazah sudah kita serahkan ke pihak keluarga. Mereka menolak dilakukan autopsi dan langsung membawa korban ke rumah duka untuk dimakamkan pada sore harinya itu,” tambahnya.

Baca juga: Kepsek SMPN 7 Sawahlunto Bantah Bullying Penyebab Siswanya Akhiri Hidup di Kelas

Polisi telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman-teman korban, guru, dan guru Bimbingan Konseling (BK). 

Namun, sejauh ini belum ditemukan adanya masalah pribadi yang dialami korban sebelum kejadian.

“Saksi yang sudah kita periksa ada tiga orang. Dari keterangan mereka, tidak ada masalah yang diketahui dari korban, baik di sekolah maupun di rumah,” tutup Kapolsek. (TribunPadang.com/Muhammad Afdal Afrianto)

Disclaimer: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri. Apabila Anda atau seseorang terdekat memiliki dorongan untuk melakukan bunuh diri, segera hubungi profesional kesehatan mental atau pihak berwenang.

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved