BERITA POPULER SUMBAR

3 Berita Populer Sumbar: Ibu Kandung Jadi Tersangka Kasus Pembuangan Bayi, Harga Cabai Merah Anjlok

Berikut berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/MuhammadIqbal
PENEMUAN JASAD BAYI: Penampakan lokasi pembuangan potongan badan dan tangan kanan bayi yang belum ditemukan di jurang Ngarai Sianok, Kelurahan Bukit Cangang, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Senin (27/10/2025) pagi. 

TRIBUNPADANG.COM - Berikut berita Populer Sumbar yang telah tayang selama 24 jam terakhir di Tribun Padang.

Ada berita tentang Polisi Tetapkan Ibu Kandung Jadi Tersangka Kasus Pembuangan Bayi di Bukittinggi.

Kemudian berita Prakiraan Cuaca Laut Sumbar 28-31 Oktober, Gelombang Mentawai Diprediksi Naik.

Selanjutnya berita Harga Cabai Merah Anjlok Rp3.300 di Pasar Bukittinggi, Simak Daftar Lengkap Harga Pangan Terbaru.

Baca berita selengkapnya :

1.Polresta Bukittinggi menetapkan satu orang terduga pelaku yakni ibu kandung pembuang bayi di Kelurahan Bukit Cangang, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi beberpaa waktu lalu.

Diketahui, warga Kelurahan Bukit Cangang digegerkan dengan penemuan potongan jasad bayi di bibir jurang Ngarai Sianok pada Sabtu (25/10/2025) pagi.

Baca juga: Kapolri Sambut Jajaran PWI Pusat Audiensi dan Bahas Penyelesaian Delik Pers Lalu Perkuat Sinergi

Pasca penemuan itu, kepolisian berhasil mengungkap terduga pelaku kurang dari 24 jam, yaitu ibu kandungnya sendiri inisial IC (21).

Sementara itu, Tribunpadang.com kembali mengupdate kasus tersebut kepada pihak Polresta Bukittinggi.

Melalui Plt Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, Kompol Anidar mengatakan untuk terduga pelaku sudah ditetapkan satu orang berinisial IC (21) yaitu ibu kandung pembuang bayi.

"Pelaku masih satu orang dan masih main sendiri," ungkap Kompol Anidar saat dimintai keterangan di Mapolresta Bukittinggi, Senin (27/10/2025).

Kemudian saat ditanyai mengenai keterlibatan pihak keluarga mengenai kasus tersebut, Kompol Anidar menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa memberikan keterangan.

"Sampai sekarang belum diketahui keterkaitan orang tua pelaku ataupun saudaranya," ujarnya.

"Namun demikian kita akan mengambil pemeriksaan lanjutan terhadap pelaku," sambung Kompol Anidar.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Laut Sumbar 28-31 Oktober, Gelombang Mentawai Diprediksi Naik

Sebelumnya diberitakan, Polresta Bukittinggi menyebut jasad bayi yang ditemukan di bibir jurang NgarAi Sianok, Kelurahan Bukit Cangang, Kecamatan Guguak Panjang masih berada di ruangan jenazah Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) bukittinggi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Plt Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, Kompol Anidar saat ditemui Tribunpadang.com di Mapolresta Bukittinggi, Senin (27/10/2025) sore.

Kompol Anidar mengatakan, perkembangan proses pembuangan bayi di daerah tersebut masih didalami oleh pihaknya.

Jasad bayi tersebut ujar Anidar masih berada di ruangan jenazah RSAM Bukittinggi untuk saat sekarang.

"Perkembangannya, bayi masih kita titipkan di ruangan jenazah RSAM Bukittinggi," ungkap Kompol Anidar.

Sementara itu kata Kompol Anidar, pihaknya masih belum menemukan potongan tubuh bayi yang hilang tersebut.

"Untuk potongan yang hilang itu, sampai saat sekarang belum ditemukan," sebutnya.

Baca juga: Polisi Ungkap Kondisi Jasad Bayi yang Dibuang ke Jurang di Bukittinggi, Potongan Tubuh Masih Hilang

Jasad Bayi Dititip

Polresta Bukittinggi menyebut jasad bayi yang ditemukan di bibir jurang Ngarai Sianok, Kelurahan Bukit Cangang, Kecamatan Guguak Panjang masih berada di ruangan jenazah Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) bukittinggi.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Plt Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, Kompol Anidar saat ditemui Tribunpadang.com di Mapolresta Bukittinggi, Senin (27/10/2025) sore.

Kompol Anidar mengatakan, perkembangan proses pembuangan bayi di daerah tersebut masih didalami oleh pihaknya.

Jasad bayi tersebut ujar Anidar masih berada di ruangan jenazah RSAM Bukittinggi untuk saat sekarang.

"Perkembangannya, bayi masih kita titipkan di ruangan jenazah RSAM Bukittinggi," ungkap Kompol Anidar.

Sementara itu kata Kompol Anidar, pihaknya masih belum menemukan potongan tubuh bayi yang hilang tersebut.

"Untuk potongan yang hilang itu, sampai saat sekarang belum ditemukan," sebutnya.

Penyisiran Basarnas

Potongan badan beserta tangan kanan bayi yang dibuang ke Jurang Ngarai Sianok, Kelurahan Bukit Cangang, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi belum juga ditemukan usai dilakukan penyisiran oleh Basarnas Limapuluh Kota di sekitar lokasi, Minggu (26/10/2025) kemarin.

Diketahui sebelumnya, warga di daerah tersebut digegerkan dengan penemuan potongan jasad bayi pada Sabtu (25/10/2025) pagi.

Potongan yang ditemukan berupa potongan kepala yang terputus pada bagian leher, potongan leher hingga dada serta tangan kiri, dan bagian pinggang beserta kaki.

Sementara itu, potongan tangan kanan dan badan belum ditemukan oleh pihak berwajib.

Berdasarkan interogasi kepolisian dengan terduga pelaku inisial IC (21) yang seorang ibu kandung bayi pada Sabtu (25/10/2025) malam di kediamannya, ia mengaku membuangnya di dalam jurang Ngarai Sianok.

Jurang itu hanya berjarak beberapa meter saja dari samping kanan rumahnya di Bukit Cangang tersebut.

Koordinator Pos Basarnas Limapuluh Kota, Roni Nur mengungkapkan bahwa pasca potongan tersebut belum ditemukan, pihaknya diminta untuk menyisir lokasi.

"Pencarian awalnya menjadi tugas Inafis Polresta Bukittinggi lalu meminta bantuan ke BPBD Bukittinggi pada Sabtu (25/10/2025) malam. Namun karena mereka minim alat, Basarnas diminta untuk menyisir lokasi," ungkapnya, Senin (27/10/2025).

Menanggapi itu, pihaknya langsung terjun ke lokasi pada Minggu (26/10/2025) pagi kemarin.

"Kami sudah melakukan penyisiran di lokasi pembuangan pada Minggu pagi kemarin, menurut keterangan pelaku dibuang di jurang Ngarai," sebutnya.

Kemudian ujar Roni, setelah dilakukan pencarian dan penyisiran di sekitar jurang Ngarai Sianok, pihaknya tidak menemukan potongan badan dan tangan kiri bayi yang hilang tersebut.

"Jadi setelah kami cari dan dilakukan penyisiran, potongannya tidak ada, dengan laporan nihil, tidak ditemukan," pungkasnya.

Ia menyebut, di sekitar jurang Ngarai Sianok juga banyak sampah-sampah yang dibuang di lokasi tersebut.

"Jadi tidak ditemukan, karena potongannya juga kecil," kata Roni.

"Entah dilarikan binatang, entah apa, intinya setelah dicari, laporannya nihil dan kemudian ditutup," sambungnya.

Ia menambahkan, pencarian sudah dilakukan sejak Minggu (26/10/2025) pukul 08:00 WIB hingga ditutup pada 10:15 WIB, setelah dipastikan tidak ditemukan.

"Pencarian kita tutup sekitar pukul 10:15 WIB, lantaran laporannya nihil," tambahnya.

Sementara itu, pantauan Tribunpadang.com di TKP pembuangan pada Senin (27/10/2025) pukul 10:25 WIB, terlihat aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.

Di sisi lain, rumah terduga pelaku inisial IC (21) tampak terbuka dan ada anggota keluarga yang duduk di depan pintu.

Lokasi rumah tersebut hanya berjarak beberapa meter saja dari jalan sempit atau gang di Kelurahan Bukit Cangang tersebut.

2.Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Teluk Bayur merilis prakiraan cuaca maritim Sumatera Barat untuk periode 28 hingga 31 Oktober 2025.

Sejumlah wilayah perairan di Kepulauan Mentawai diprediksi mengalami gelombang laut tinggi yang dapat mencapai 2,5 meter.

Pada periode 28 Oktober 2025 pukul 07.00 WIB hingga 29 Oktober 2025 pukul 06.00 WIB, kondisi cuaca diperkirakan cerah berawan hingga hujan ringan.

Potensi hujan ringan terjadi di wilayah perairan Timur dan Barat Pagai. Sementara arah angin bertiup dari Utara hingga Barat dengan kecepatan 1 hingga 6 knot.

BMKG mengimbau nelayan dan pengguna transportasi laut untuk mewaspadai potensi gelombang tinggi di perairan Pesisir Selatan, Timur Siberut, Timur Sipora, Timur Pagai, serta wilayah Barat Mentawai.

Gelombang di wilayah tersebut dapat mencapai ketinggian 2,5 meter.

Pada 29 hingga 30 Oktober 2025, cuaca diperkirakan berawan tebal dengan arah angin dari Utara hingga Barat Laut berkecepatan 1 hingga 5 knot.

Kondisi gelombang laut Mentawai tetap berada pada kategori rendah hingga sedang, namun risiko gelombang tinggi masih dapat terjadi di perairan barat dan timur Mentawai.

Memasuki 30 hingga 31 Oktober 2025, BMKG Sumbar memperkirakan cuaca didominasi kondisi cerah hingga berawan tebal.

Angin berhembus dari Utara ke Timur dengan kecepatan 1 hingga 4 knot. Gelombang laut Sumatera Barat masih berpotensi mencapai 2,5 meter di sejumlah wilayah, termasuk perairan Agam, Pasaman Barat, Padang, dan Padang Pariaman.

Untuk prediksi pasang surut laut, BMKG mencatat pasang tertinggi terjadi pukul 09.00–11.00 WIB dan 22.00–24.00 WIB. Sementara surut terendah diperkirakan pada pukul 03.00–05.00 WIB dan 14.00–16.00 WIB.

BMKG mengingatkan seluruh nelayan dan masyarakat pesisir agar terus memantau informasi cuaca laut terbaru melalui situs resmi BMKG Maritim Teluk Bayur guna mengantisipasi potensi perubahan kondisi cuaca secara mendadak.

3.Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi merilis daftar terbaru harga pangan pokok yang berlaku di Pasar Bawah pada hari ini Senin (27/102025). 

Data pembaruan menunjukkan adanya penurunan harga signifikan untuk komoditas cabai merah keriting serta daging ayam ras.

Laporan enumerator Panel Harga Pangan Kota Bukittinggi mencatat, harga cabai merah keriting mengalami penurunan tajam sebesar Rp3.300 per kilogram.

Penurunan ini menyebabkan harga jual komoditas tersebut menjadi Rp90.000 per kilogram dari harga sebelumnya.

Selain cabai merah keriting, harga daging ayam ras juga bergerak turun sebesar Rp500, kini mencapai Rp42.600 per kilogram.

Sementara itu, harga komoditas lain di Pasar Bawah Kota Bukittinggi terpantau stabil dan tidak mengalami perubahan.

Harga beras medium (beras SPHP) tetap Rp13.000, beras kuriak kusuik Rp17.000, gula pasir konsumsi Rp17.200, telur ayam ras Rp28.500, daging sapi murni Rp150.000, bawang merah Rp26.000, dan bawang putih Rp31.700 per kilogram.

Harga minyak goreng kemasan sederhana dan curah juga tidak bergerak, masing-masing tetap Rp19.200 dan Rp15.000 per liter.

Demikian pula dengan tepung terigu, harga kemasan tetap Rp12.700 dan curah Rp8.000 per kilogram.

Masyarakat Kota Bukittinggi diminta menerima informasi update harga pangan pokok ini dengan bijak.

Dinas Pertanian dan Pangan mendorong warga untuk memprioritaskan belanja sesuai kebutuhan, memilih bahan pangan lokal, serta memanfaatkan diskon dan promo yang tersedia.(*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved