Penemuan Bayi di Bukittinggi

7 Fakta Penemuan Mayat Bayi di Bukittinggi, Pelaku Ibu Kandung hingga Bagian Kepala Dibawa Anjing

Kasus penemuan mayat bayi di Bukittinggi membuat warga terkejut dan geger. Peristiwa tragis itu terjadi di kawasan tebing Ngarai Sianok

|
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
PEMBUANGAN BAYI: Diduga pelaku berinisial IC saat berada di rumahnya, di samping lokasi pembuangan bayi di Kelurahan Bukit Cangang, Kecamatan Guguak Panjang, Kota Bukittinggi, Sabtu (25/10/2025) malam. Kepolisian melakukan olah TKP di rumah terduga pelaku tempat ditemukan ari-ari bayi di dalam selokan pembuangan air. 

“Setelah hasil visum keluar dan beberapa bukti ditemukan di rumahnya, barulah pelaku mengakui bahwa bayi itu anaknya,” ungkap Plt Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, Kompol Anidar, Sabtu malam.

IC mengaku melahirkan tanpa bantuan tenaga medis dan kemudian membuang bayinya dalam keadaan tak bernyawa. Motif perbuatannya masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

Baca juga: Jadwal Kapal Padang - Kepulauan Mentawai Senin, 27 Oktober 2025: KMP Gambolo dan KM Sabuk Nusantara

6. Polisi Temukan Ari-ari dan Barang Bukti di Rumah Pelaku

Dari hasil penggeledahan di rumah pelaku, polisi menemukan sejumlah barang bukti penting yang memperkuat dugaan tindak pidana.

Di antaranya ari-ari bayi yang masih terbungkus plastik, gunting berwarna hitam, dan gayung berwarna kuning yang diduga digunakan saat proses persalinan dan pembuangan jasad bayi.

Barang-barang tersebut diamankan oleh tim Inafis Polresta Bukittinggi untuk pemeriksaan laboratorium forensik.

Ketua RT setempat membenarkan bahwa IC dikenal tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar. “Kami tidak tahu kalau dia sedang hamil. Badannya kecil, tidak kelihatan seperti orang mengandung,” katanya.

Baca juga: Harga Cabai Merah Anjlok Rp3.300 di Pasar Bukittinggi, Simak Daftar Lengkap Harga Pangan Terbaru

7. Warga Akui Baru Pertama Kali Terjadi Kasus Seperti Ini di Bukittinggi

Peristiwa memilukan ini meninggalkan duka mendalam bagi warga sekitar. Banyak yang masih tidak percaya bahwa kasus tragis seperti ini bisa terjadi di lingkungan mereka.

“Seumur hidup tinggal di sini, baru kali ini kami mendengar kejadian seperti ini,” kata Elvina, warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Warga pun berharap agar aparat bisa menindak tegas pelaku serta memperhatikan kondisi sosial masyarakat, terutama kalangan muda yang hidup sendirian atau tertutup dari lingkungan.

Sementara itu, Kapolsek Bukittinggi AKP Mazwanda menegaskan, pihaknya masih melanjutkan penyelidikan dan berkoordinasi dengan tim forensik untuk memastikan motif di balik tindakan pelaku.

“Kami menduga ada faktor tekanan psikologis yang membuat pelaku bertindak demikian. Namun untuk pastinya, masih menunggu hasil pemeriksaan ahli,” ujarnya.

Hingga Minggu (26/10/2025), tim gabungan masih melakukan penyisiran di kawasan Ngarai Sianok untuk mencari sisa potongan tubuh bayi yang belum ditemukan.(*)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved