Keracunan MBG di Agam
Bupati Agam Akui 7 Dapur MBG Tak Layak Beroperasi, Putuskan Tutup Sementara Usai 110 Orang Keracunan
Pemerintah Kabupaten Agam mengakui tujuh dari sembilan dapur Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
"Karena nasi goreng, siswa antusias memakannya, tapi ternyata kejadiannya seperti ini," tutur Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah Manggopoh, Yuli Sakban, dengan nada kecewa.
Antusiasme siswa bukan tanpa alasan, Program MBG yang baru dimulai 1 September 2025 itu membawa harapan akan asupan makanan yang menyenangkan dan bergizi.
Baca juga: Pengakuan Orang Tua Korban Keracunan MBG di Agam, Sepulang Sekolah Anak Langsung Muntah
Menu di hari nahas itu, Rabu (1/10/2025), adalah nasi goreng yang disajikan bersama telur dadar dan jeruk.
Makanan yang digemari anak-anak ini membuat 85 siswa di MTs Muhammadiyah Manggopoh melahapnya tanpa curiga, sebagaimana juga yang terjadi di SDN 09 Balai Satu dan SMPN 2 Manggopoh.
Selama sebulan penuh, menurut Yuli, tidak ada keluhan sama sekali.
Siswa bahkan tampak bersemangat. Namun, suasana ceria itu runtuh hanya dalam semalam.
Baca juga: Update MotoGP Indonesia 2025: Marquez Mendekati Rekor Rossi Tuntaskan Mandalika setelah Motegi

Menu itu, ternyata membuat para siswa harus menjalani perawatan di Puskesmas Manggopoh sejak pukul 17.00 WIB, pada Rabu (1/10/2025).
Bahkan sejak pukul 08.00 WIB pagi hari ini (Kamis), terus berdatangan ke Puskesmas Manggopoh didampingi orang tua dan guru, mengeluhkan gejala yang sama, pusing, mual, dan demam.
Tujuh siswa pertama yang datang di pagi hari adalah gelombang kedua korban.
Baca juga: Total Korban Keracunan Massal MBG di Agam, Sudah 63 Orang Dirawat di Puskesmas Manggopoh
Gelombang pertama, yang mencapai 56 orang, sudah dirawat sejak sore hingga dini hari.
Total korban pun melonjak menjadi 63, empat di antaranya harus dirujuk ke RSUD Lubuk Basung karena kondisi yang lebih serius.
"Persis satu bulan sejak program diterima, ternyata berdampak pada sejumlah siswa," kata Yuli.
Ia harus bergegas membawa tiga siswanya ke puskesmas, sementara satu siswa lain dibawa pulang oleh orang tuanya.
Gejala yang dialami siswa sangat mengkhawatirkan, muntah, pusing, demam, hingga sesak napas.
Akibat insiden ini, program MBG dari dapur yang sama telah dihentikan sementara waktu.(*)
Kasus Keracunan MBG di Agam, Bupati Ungkap Dapur SPPG Tidak Layak dan Perizinan Belum Lengkap |
![]() |
---|
"Sebelum Ada MBG Anak Saya Tak Pernah Keracunan", Wali Murid di Agam Usul Program Disetop |
![]() |
---|
Guru di Agam Diduga Keracunan Makanan hingga Dirawat Usai Cicipi Nasi Goreng dari Menu MBG |
![]() |
---|
Korban Keracunan MBG di Agam Ungkap Kejanggalan Nasi Goreng: Telur Dadar Hitam, tapi Bukan Gosong |
![]() |
---|
Tanggapi Kasus Keracunan di Agam, Gubernur Sumbar Hentikan Dapur MBG yang Belum Penuhi Standar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.