Kebakaran Lahan di Solok

Hadapi Ancaman Karhutla di Solok, BPBD Sebut Peralatan Belum Memadai dan Sumber Air Terbatas

Mulai dari peralatan yang belum memadai, seperti selang air yang bocor, alat pelindung diri (APD) yang tidak lengkap.

Penulis: Ghaffar Ramdi | Editor: Rezi Azwar
Dokumentasi/Damkar Kabupaten Solok
KEBAKARAN LAHAN SOLOK- Kebakaran lahan melanda lahan karet milik seorang warga di Jorong Kampuang Tangah, Nagari Bukit Tandang, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Rabu (18/6/2025) malam. 

TRIBUNPADANG.COM, SOLOK – Kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat masih terjadi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok mencatat, kebakaran hampir terjadi setiap hari, terutama di wilayah bagian utara Kabupaten Solok.

Kalaksa BPBD Kabupaten Solok, Irwan Effendi, mengatakan masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan di tengah kondisi cuaca panas yang dapat memicu karhutla.

“Terutama sering terjadi di wilayah utara Kabupaten Solok, untuk itu masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan tidak menyalakan api ataupun membuang puntung rokok sembarangan yang dapat memicu potensi terjadinya kebakaran lahan,” ujarnya, Selasa (2/9/2025).

Baca juga: 208 Calon Dubalang Kota di Padang Mulai Dilatih, Bantu Jaga Trantibum dengan Kearifan Lokal

Menurut Irwan, upaya pemadaman terus dilakukan oleh tim gabungan bersama masyarakat. Namun, ia tidak menampik masih banyak kendala yang dihadapi petugas di lapangan.

Mulai dari peralatan yang belum memadai, seperti selang air yang bocor, alat pelindung diri (APD) yang tidak lengkap, hingga pancaran nozle yang tidak maksimal.

“Selain keterbatasan alat, akses jalan ke lokasi kebakaran juga cukup sulit. Belum lagi ketersediaan sumber air yang terbatas, sehingga membuat pemadaman api tidak bisa maksimal,” jelasnya.

Irwan berharap masyarakat lebih peduli dan tidak melakukan aktivitas yang bisa memicu terjadinya karhutla. Menurutnya, upaya pencegahan jauh lebih penting dilakukan dibandingkan hanya mengandalkan pemadaman.

Baca juga: Rawa di Tepi Danau Diateh Solok Terbakar, Warga: Kami Khawatir Menjalar ke Lahan Bawang dan Kentang

“Kalau sudah terbakar, apalagi di lahan gambut dan hutan kering, api sangat sulit dipadamkan. Jadi yang paling penting adalah bagaimana kita semua menjaga agar kebakaran tidak sampai terjadi,” tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, adanya kebakaran kawasan rawa di tepi Danau Diateh, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat.

Kebakaran lahan tersebut terjadi pada Sabtu (30/8/2025) yang lalu.

Pantauan TribunPadang.com, Selasa (2/9/2025), terlihat hanya sisa-sisa kebakaran berupa bekas tanaman rawa yang menghitam.

Baca juga: Jadwal Kapal ASDP KMP Ambu Ambu September 2025, Hari Ini Singgah di Tuapejat, Siberut, Padang

Api tidak sampai merambat ke lahan pertanian maupun pemukiman warga yang berada di sekitar tepi Danau Diateh.

Seorang warga setempat, Toni mengungkapkan bahwa kebakaran sempat membuat khawatir masyarakat karena lokasi yang terbakar berada tidak jauh dari kebun warga.

“Awalnya api cukup besar karena angin kencang. Kami khawatir akan menjalar ke lahan bawang dan kentang yang dekat dari danau. Syukurnya api bisa padam sebelum merambat lebih luas,” kata Toni.

Ia menambahkan, warga bersama petugas langsung berupaya memadamkan api dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran.

Menurut Toni, kebakaran rawa ini bukan pertama kali terjadi di kawasan Danau Diateh.

Kondisi lahan yang kering saat musim kemarau membuat semak mudah terbakar.

“Kalau musim kemarau panjang, memang sering ada kejadian seperti ini,” ucapnya.

Saat ditanya mengenai sebab, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran tersebut.

Sebelumnya, pada Sabtu (30/8/2025), dilaporkan adanya kejadian kebakaran lahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat.

Baca juga: Penyebab Cabai Merah di Pasar Bawah Bukittinggi Meroket Tembus Rp70.500

Dalam satu hari, petugas pemadam kebakaran harus berjibaku memadamkan api di lima titik berbeda yang tersebar di empat nagari.

Kasi Ops Damkar Kabupaten Solok, Zulhemi Bosy mengatakan, kebakaran itu terjadi pada Sabtu (30/8/2025).

Laporan masuk sejak siang hingga malam hari.

“Dalam satu hari, kami menerima laporan kebakaran di lima titik di empat nagari yang ada di Kabupaten Solok,” katanya.

Baca juga: Harga Cabai Merah Keriting di Bukittinggi Naik Berkala hingga Sentuh Rp70.500 per Kilogram

RAWA DANAU DIATEH- Beberapa hari pasca peristiwa kebakaran yang melanda kawasan rawa di tepi Danau Diateh, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat kondisi di lokasi kini sudah terkendali kembali. Pantauan TribunPadang.com, Selasa (2/9/2025), terlihat hanya sisa-sisa kebakaran berupa bekas tanaman rawa yang menghitam.
RAWA DANAU DIATEH- Beberapa hari pasca peristiwa kebakaran yang melanda kawasan rawa di tepi Danau Diateh, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat kondisi di lokasi kini sudah terkendali kembali. Pantauan TribunPadang.com, Selasa (2/9/2025), terlihat hanya sisa-sisa kebakaran berupa bekas tanaman rawa yang menghitam. (TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)

Lima titik kebakaran tersebut di antaranya berada di Jorong Mudik Aia, Nagari Panyakalan, Kecamatan Kubung.

Kemudian, di Jorong Jambu, Nagari Kacang, serta di Nagari Tikalak dan Nagari Koto Sani, Kecamatan Sepuluh Koto Singkarak dan di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti.

Untuk memadamkan api, petugas mengerahkan puluhan personel bersama dua unit armada truk damkar dari Pos Sumani dan Arosuka.

"Kemudian ditambah dua unit kendaraan rescue milik BPBD Kabupaten Solok," pungkasnya. (TribunPadang.com/Ghaffar Ramdi)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved