Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rima Kurniati
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kabid SD dan SMP Dinas Pendidikan Kota Padang Syafrizal Syair menjelaskan perbedaan penambahan rombongan belajar dengan pemenuhan daya tampung pada PPDB tingkat SMP tahap 3.
Menurutnya, penambahan rombongan belajar ini dikhususkan untuk peserta didik yang berasal dari keluarga tidak mampu.
"Kalau pemenuhan daya tampung, pendaftarnya bisa oleh semua peserta didik yang tidak lulus tahap online," kata Syafrizal Syair, Rabu (15/7/2020).
• Besok PPDB SMP Tahap III Dibuka, Daftar di Sekolah Masih Ada Daya Tampung, Seleksi Berdasarkan SKL
• Soal Polemik PPDB SMA, Puluhan Orang Tua Murid Datangi DPRD Sumbar, Minta Disdik Lakukan Ini
Ia menambahkan, penambahan rombongan belajar dibuka hanya pada enam sekolah.
Pendaftaran disesuaikan dengan zonasi tempat tinggal peserta didik.
Di antaranya SMP 18, SMPN 28 Padang dengan kouta masing-masing 32 orang untuk Kecamatan Kuranji.
"Kemudian, untuk Kecamatan Koto Tangah ada SMP 13 Padang koutanya 32 orang," ungkapnya.
Kemudian SMP 12 Padang dengan koutanya 64 orang untuk Kecamatan Nanggalo.
• Tak Lulus PPDB SMA Sumbar, Calon Siswa Bisa Masuk SMK, Ini Syarat dan Jadwal Pendaftarannya
• Reaksi Gubernur Sumbar soal Kisruh Sistem Zonasi dan Keterangan Domisili Palsu pada PPDB SMA
Selanjutnya, SMP 24 Padang dengan kuota 32 orang untuk peserta didik di Kecamatan Lubuk Bagalung.
SMP 11 Padang dengan kuota 32 orang untuk peserta didik di kecamatan Lubuk Kilangan.
Menurutnya, pendaftaran untuk penambahan rombongan belajar ini akan dilakukan mulai tanggal 16 Juli sampai 18 Juli 2020.
• Adib Angkat Bicara Polemik PPDB SMA Sumbar 2020, Dugaan Pemalsuan Surat Domisili dan Zonasi
• Kuota PPDB SMA Sumbar Ditambah 1.624 Kursi untuk Siswa Wilayah Blank Zone, Ini Jadwal Pendaftarannya
"Kemudian akan dilakukan verifikasi administrasi dari tanggal 20 sampai 21 Juli 2020," tambahnya.
Selanjutnya, verifikasi faktual lapangan pada tanggal 22 sampai 25 Juli 2020.
"Verifikasi faktual ini untuk menentukan peserta didik yang benar-benar keluarga mampu atau tidak," ujarnya.