Corona Sumbar

UPDATE Covid-19 di Kota Padang: 1 Orang Meninggal Dunia, 3 Positif, 7 PDP, 90 ODP dan 1631 PPT

Penulis: Rima Kurniati
Editor: Mona Triana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

"Riwayat perjalanan dia pernah ke perjalanan ke luar daerah, Jakarta," ungkapnya.

• UPDATE: Pasien Positif Corona di Padang Bertambah jadi 2 Orang, Diisolasi di RSUP M Djamil

• Hari Pertama Shalat Jumat Ditiadakan di Padang Setelah Ada Pasien Positif Corona, Aneh Rasanya

Pasien masuk ke rumah sakit sejak 12 Maret 2020.

"Masuk Rumah Sakit sejak 12 Maret 2020 Isolasi di Rumah Sakit Semen Padang," ungkapnya. (*)

Sementara itu Walikota Padang Mahyeldi mengatakan untuk lockdown Kota Padang harus dilakukan dengan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

"Makanya kaitan dengan lockdown. Kita akan lakukan kata Pak Gubernur jika diputuskan oleh pusat," kata Mahyeldi, Jumat (27/3/2020).

• POPULER PADANG -Dokter Positif Corona, Riwayat dari Malaysia| Pasien Positif Corona Bertambah

• POPULER SUMBAR - 13 Pesta Pernikahan di Bukittinggi Batal Gegara Corona| VIRAL Video Wanita Pingsan

Mahyeldi mengatakan lockdown tidak bisa dilakukan oleh daerah saja.

"Tidak bisa daerah saja. Untuk itu pusat bagaimana melihatnya," ungkapnya.

Sehingga saat ini Padang belum lockdown dikarenakan harus koordinasi dengan pemerintah pusat.

"Kita belum lockdown. Karena harus didiskusi dengan pemerintah pusat," ungkapnya.

• VIDEO Dokter Positif Corona di Padang Punya Riwayat dari Malaysia, Kini Diisolasi di RSUP M Djamil

• VIDEO KLB Corona, Salat Jumat di Padang Ditiadakan, MUI: Ganti Salat Zhuhur di Rumah

Mahyeldi mengatakan, jika dilakukan lockdown pemerintah harus menyiapakan kebutuhan masyarakat.

"Karena dampak lockdown semua kebutuhan masyarakat disediakan oleh pemerintah," tambahnya.

Menurutnya,  lockdown memang bisa mempercepat pemutusan rantai virus corona namun butuh kesiapan anggaran.

• Resmi dari Kemenkes, Ini Arti ODP, PDP dan Suspect Virus Corona Berdasarkan Panduan Covid-19

• Pemprov Sumbar Anggarkan Rp 200 M untuk Tangani Corona, Libatkan TNI Polri di Wilayah Perbatasan

"Memang sisi positif cepat untuk memutus mata rantai virus. Tapi juga kesiapan anggaran kita," kata Mahyeldi.

Mahyeldi mengatakan kalau dihitung anggaran pusat, provinsi dan kota lalu disinergikan lockdown bisa dilakukan.

"Kalau dihitung anggaran pusat, provinsi, kota, kalau disinergikan saya kira bisa dilakukan," ungkapnya.

• Dokter Positif Corona di Padang Punya Riwayat dari Malaysia, Kini Diisolasi di RSUP M Djamil

• 13 Pesta Pernikahan di Bukittinggi Terpaksa Batal Gegara Corona, 2 Acara Keagamaan pun Diundur

Mahyeldi mengatakan untuk saat ini jika dilakukan lockdown, suply atau memenuhi kebutuhan masyarakat perlu diperhatiankan.

"Nanti untuk masyarakat apa yang kita suply disamping kebutuhan pokok itu. Nanti Pak Presidenlah disamping apa masukan untuk kita semua," ungkapnya. (*)


Berita Terkini