Kota Pariaman

Teka-teki Absennya Persikopa Pariaman di Piala Soeratin U-17 2025: Pendanaan Jadi Polemik

Absennya Persikopa Pariaman di gelaran Piala Soeratin U 17 masih menjadi tanda tanya besar di benak masyarakat Kota Pariaman,

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Mona Triana
TribunPadang.com/Panji Rahmat
PERSIKOPA PARIAMAN: Mantan Ketua Hariana Persikopa Pariaman Buyung Lapau, mengaku prestasi menterang Perikopa Pariaman dalam dua tahun terakhir bukanlah sebuah kebetulan, namun berkat kerja keras, pengurus, pelatih, pemain, Pemerintah Kota Pariaman, insan sepak bola dan masyarakat baik di ranah dan di Rantau. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN – Absennya Persikopa Pariaman di gelaran Piala Soeratin U 17 masih menjadi tanda tanya besar di benak masyarakat Kota Pariaman, Sumatera Barat, terlebih masalah yang mencuat terkait gagalnya pengurus dan masalah pendanaan.

Dua masalah itu muncul dari pernyataan Wakil Ketua Harian Persikopa Erasmus, Ketua Askot PSSI Kota Pariaman Kardinal Feri dan Ketua Koni Pariaman Edison TRD, dalam wawancara langsung yang dilakukan TribunPadang.com, beberapa waktu belakang.

Latar belakang masalah tersebut, seharusnya tidak membuat Runner Up Piala Soeratin U-17 Nasional dua kali beruntun itu, tidak tampil pada gelaran tahun 2025.

Mengingat Persikopa Pariaman merupakan tim plat merah (milik pemerintah daerah).

Hal ini tertuang dalam Keputusan Wali Kota Pariaman nomor 241/420/2022, tentang Pengurus Klub Persatuan Sepak Bola Kota Pariaman Periode 2022-2027, semasa kepemimpinan Genius Umar- Mardison Mahyudin.

Baca juga: KONI Kritik Keras Absennya Persikopa di Piala Soeratin 2025, Sebut Cerminan Kegagalan Pengurus

Secara jelas dalam Keputusan Wali Kota tersebut, bahwa pengurus memiliki wewenang penuh kepada pengurus untuk mengelola dan mengupayakan semua kebutuhan klub dan mendapatkan prestasi terbaik dalam menghadapi berbagai kompetisi di bawah naungan PSSI.

Serta dalam surat Keputusan tersebut, ditegaskan bahwa segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Pariaman dan anggaran yang sah dan tidak mengikat.

Mengacu pada surat Keputusan tersebut, timbul spekulasi di tengah masyarakat apakah Klub “Plat Merah” ini sudah tidak menjadi prioritas bagi Pemko Pariaman, meski memiliki prestasi gemilang.

Mantan Ketua Hariana Persikopa Pariaman Buyung Lapau, mengaku prestasi menterang Perikopa Pariaman dalam dua tahun terakhir bukanlah sebuah kebetulan, namun berkat kerja keras, pengurus, pelatih, pemain, Pemerintah Kota Pariaman, insan sepak bola dan masyarakat baik di ranah dan di Rantau.

Baca juga: Dua Kali ke Final Nasional, Kini Persikopa Pariaman Gagal Tampil Akibat Tak Ada Dana dan Pengurus

Bahkan prestasi membanggakan itu sudah mengantarkan sebanyak 10 pemain Persikopa Pariaman berlaga di Elit Pro Academi (EPA) U20, yang tersebar di sejumlah klub professional seperti Persita Tanggerang, Persija Jakarta, PSCS Cilacap dan Semen Padang Fc.

“Prestasi dan capaian para pemain selama dua tahun terakhir ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan dan secara tidak langsung berdampak pada dunia olahraga Kota Pariaman,” ujar Buyung Lapau yang sudah mengundurkan diri menjadi pengurus sejak Mei 2025 secara tertulis pada Wako Pariaman (selaku Pembina) yang ditembuskan pada DIsdikpora Kota Pariaman, Askot PSSI Kota Pariaman dan KONI Kota Pariaman, meski tidak mendapat balasan.

Dalam persoalan Persikopa Pariaman saat ini, mantan Kepala BPKPD Kota Pariaman tersebut mengaku mundur dari kepengurusan atas alasan yang jelas, karena purna tugas dan tidak berdomisili di Kota Pariaman.

Alasan itu membuat Buyung Lapau takut tidak maksimal dalam mengurus Persikopa Pariaman, dengan harapan adanya tindak lanjut dari Pemerintah Kota Pariaman supaya bisa mempertahankan prestasi gemilang Persikopa Pariaman dalam dua tahun terakhir, semasa kepengurusannya.

Baca juga: Ketum Tak Bergeming, Persikopa Pariaman Absen di Piala Soeratin, Juara Nasional Tinggal Cerita

“Saya yakin pemerintah kota pariaman sangat bijak dalam mempertahankan prestasi, mungkin dengan merangkul kembali pengurus yang tersisa untuk mewujudkan cita-cita masyarakat Kota Pariaman melihat Persikopa Pariaman juara Piala Soeratin di kancah nasional,” ujarnya.

Menurutnya pengunduran diri yang ia lakukan bukanlah masalah berarti bagi keberlangsungan Persikopa Pariaman, jika saja ada rasa kepemilikan dan kepedulian dari Pemko Pariaman.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved