Berita Populer Sumbar
4 BERITA POPULER SUMBAR: Polresta Bukittinggi akan Berlakukan ETLE dan Gempa M 4,4 di Pariaman
Selanjutnya, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat 11 erupsi Gunung Marapi rentang 1 hingga 30 Juli 2025.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Simak sejumlah berita menarik seputar Sumatera Barat atau Sumbar yang dirangkum dalam populer Padang setelah tayang 24 jam terakhir di TribunPadang.com.
Ada berita terkait Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi berencana bakal memberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Kemudian, Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pesisir Selatan kembali berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah hukum Polres Pesisir Selatan.
Selanjutnya, Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat 11 erupsi Gunung Marapi rentang 1 hingga 30 Juli 2025.
Terdapat juga berita gempa dengan magnitudo 4,4 di 77 Km Barat Daya Pariaman, Sumbar, berdasarkan data sementara BMKG sempat membuat kaget masyarakat, Rabu (30/7/2025).
Baca juga: 5 Kabupaten Terluas di Sumatera Barat, Peringkat Pertama Terkenal dengan Keindahan Alamnya
Baca berita selengkapnya:
1. Polresta Bukittinggi Siapkan Tilang Elektronik, Tiga Lokasi Terpasang Kamera Canggih
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Bukittinggi, Sumatera Barat berencana bakal memberlakukan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).
Kendati demikian, kapan akan diberlakukan ETLE atau tilang elektronik tersebut belum ada waktu pastinya.
Kepala Bagian Operasi (KBO) Satlantas Polresta Bukittinggi, Ipda Azriyandi mengungkapakan bahwa ETLE merupakan sistem penegakan hukum lalu lintas, dengan memasang kamera pada jalan-jalan utama.
Baca juga: 5 Daerah Terkecil di Sumatera Barat Berdasarkan Data BPS, Nomor 1 Luasnya Tak Sampai 25 Km Persegi
Hal itu dilakukan untuk mendeteksi, dan menindak pelanggaran lalu lintas secara otomatis.
"Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan keselamatan berlalu lintas. Selain itu juga mengurangi interaksi langsung antara petugas dan pelanggar lalu lintas," ungkapnya Rabu (30/7/2055).
Azriyandi menjelaskan, kamera tersebut bakal di pasang di beberapa tempat strategis dan akan merekam pelanggar lalu lintas.
"Pelanggarannya seperti di lampu lalu lintas karena banyak pengendara yang menerobos," pungkasnya.
Baca juga: 5 Daerah Terkecil di Sumatera Barat Berdasarkan Data BPS, Nomor 1 Luasnya Tak Sampai 25 Km Persegi
"Tidak hanya itu, pengendara mobil tidak memakai sabuk pengaman, pengendara sepeda tidak memakai helm, serta pelanggaran lainnya akan terdeteksi," sambungnya.
Kata Azriyandi, di Kota Bukittinggi kamera tilang elekronik bakal dipasang sebanyak tiga unit.
"Pemasangannya seperti di Jalan By Pass dekat lampu merah Simpang Mandiangin, Jalan By Pass dekat Toko Budiman, dan di Jalan Jendral Sudirman,” terangnya.
Menurut Azriyandi, kamera yang dipasang adalah kamera yang mempunyai spek tinggi, sehingga dapat melihat dengan jelas siapa yang berada di dalam mobil tersebut.
“Jika pengendara tidak memakai sabuk pengaman akan terlihat jelas, dan pelanggaran ini dicatat oleh petugas di kantor Traffic Management Center (TMC), atau pusat pengendali lalu lintas," jelasnya.
Ia menuturkan, petugas nantinya bakal membuat surat tilang atas pelanggaran yang telah dilakukan, dan kemudian dikirimkan ke alamat pelanggar sesuai dengan alamat di STNK.
“Bagi pelanggar pembayaran dapat dilakukan melalui transfer bank, atau saat akan membayar pajak kendaraan,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, saat sekarang pihaknya masih melakukan persiapan, dan dalam waktu dekat akan dilakukan serah terima dari Korlantas Polri.
“Meskipun tilang elekronik telah diberlakukan nantinya, tilang manual masih tetap dilaksanakan terhadap pelanggar yang tidak tertangkap kamera tilang elekronik," sebutnya.(*)
Baca juga: Tiang Listrik Roboh dan Terbakar di Pasar Raya Padang, Diduga Akibat Kondisi Kropos
2. Polres Pesisir Selatan Gerebek Rumah Nelayan di Batang Kapas, Dua Paket Sabu Disita
Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Pesisir Selatan kembali berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika jenis sabu di wilayah hukum Polres Pesisir Selatan.
Seorang pria berinisial E (37) berprofesi sebagai nelayan, diamankan polisi usai penggerebekan di rumahnya di Kampung Koto Baru Sungai Pampan, Kenagarian Koto Nan Tigo IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Selasa (29/7/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kasatresnarkoba AKP Hardi Yasmar dalam keterangannya mengatakan penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang merasa resah dengan dugaan aktivitas transaksi narkotika di kawasan tersebut.
Baca juga: Wapres Gibran Tinjau BSU di Padang, Minta Penyaluran Dipercepat dan Ingatkan Penggunaannya

"Menindaklanjuti informasi tersebut, tim opsnal Satresnarkoba langsung melakukan penyelidikan dan pengintaian. Saat mendatangi rumah terduga pelaku, petugas langsung melakukan penggerebekan dan menemukan pelaku di dalam rumahnya," ungkap Hardi, Rabu (30/7/2025).
Hardi menyebut hasil penggeledahan petugas menemukan dua paket kecil sabu yang dibungkus plastik klip bening, satu set alat hisap sabu (bong) dan satu unit handphone merek Oppo warna gold.
"Tersangka E mengakui bahwa seluruh barang bukti tersebut adalah miliknya. Saat ini, tersangka dan barang bukti telah diamankan ke Mapolres Pesisir Selatan untuk proses hukum lebih lanjut," ujarnya.
Hardi menegaskan, pihaknya akan terus melakukan upaya pemberantasan peredaran narkotika di wilayah Pesisir Selatan.
"Kami berkomitmen memberantas narkotika sampai ke akar-akarnya demi menciptakan lingkungan yang aman dan bersih dari narkoba," pungkasnya.(*)
Baca juga: 5 Daerah di Sumatera Barat dengan Angka Kriminal Tertinggi, Nomor 2 Kota Serambi Mekkah
3. Pos PGA Bukittinggi Sumbar Catat 11 Kali Erupsi Marapi Sepanjang Juli 2025
Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Bukittinggi mencatat 11 erupsi Gunung Marapi rentang 1 hingga 30 Juli 2025.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Pos PGA, Ahmad Rifandi saat didatangi langsung oleh Tribunpadang.com di kantornya, Rabu (30/7/2025).
Ahmad Rifandi mengatakan bahwa selama Juli 2025, pihaknya mencatat erupsi Marapi sebanyak 11 kali.
"Data tersebut terhitung sejak 1 hingga 30 Juli 2025," ungkapnya saat memberikan keterangan.
Ia lalu menjelaskan, erupsi Marapi pertama terjadi pada tanggal 7 Juli 2025 pada pukul 13:59 WIB.
Baca juga: 5 Daerah Penghasil Sawit Terbesar di Sumatera Barat, Daerah Tuah Basamo Produksi Tertinggi

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30,1 mm dan durasi kurang lebih 46 detik," kata Ketua Pos PGA tersebut.
"Kolom abu tidak teramati lantaran tertutup kabut," sambungnya.
Lalu, erupsi Marapi kembali terjadi dalam selang waktu 4 hari, yaitu pada tanggal 11 Juli 2025.
"Erupsi ini terjadi pada pukul 00:22 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati lantaran tertutup kabut," terangnya.
Erupsi selanjutnya masih di hari yang sama, namun terjadi pada pukul 00:46 WIB.
"Kolom abu juga tidak teramati karena terhalang kabut," pungkasnya.
Kata Ahmad Rifandi, setelah 3 hari berlalu, Gunung Marapi kembali erupsi pada tanggal 14 Juli 2025 sebanyak 2 kali.
"Erupsi pertama pada pukul 03:18 WIB dan kedua 19:15 WIB. Tinggi kolom abu keduanya tidak tampak lantaran tertutup kabut," tuturnya.
Erupsi selanjutnya terjadi pada tanggal 15 Juli 2025, sekira pukul 10:23 WIB. Namun kolom abu juga tidak teramati.
Ahmad Rifandi menerangkan, Gunung Marapi kembali erupsi pada tanggal 16 Juli 2025, pukul 10:42 WIB.
"Kolom abu dari erupsi Marapi ini tercatat pada ketinggian 1.200 meter," jelasnya.
Pada 18 Juli 2025, Gunung Marapi kembali erupsi sekira pukul 18:51 WIB dan muntahkan kolom abu setinggi 1.000 meter.
Ahmad Rifandi menjelaskan, setelah 5 hari, pada tanggal 23 Juli juga kembali erupsi.
"Kolom abu teramati setinggi 1.600 meter. Erupsi tercatat pada pukul 07:23 WIB," ungkapnya.
Ia menambahkan, erupsi Marapi kembali terjadi pada tanggal 25 dan 27 Juli 2025.
"Kolom abu dar erupsi Marapi pada tanggal 25 dan 27 sama-sama tidak teramati, lantaran tertutup kabut," tambahnya.(*)
Baca juga: 5 Daerah di Sumatera Barat dengan Angka Perceraian Tertinggi, Kota Tercinta Paling Banyak Kasusnya
4. Warga Dikagetkan Gempa Magnitudo 4,4 di Pariaman, Dirasakan dalam Durasi Singkat
Gempa dengan magnitudo 4,4 di 77 Km Barat Daya Pariaman, Sumbar, berdasarkan data sementara BMKG sempat mengejutkan masyarakat, Rabu (30/7/2025).
Gempa ini terasa cukup kiat bagi sejumlah masyarakat, terutama yang sedang berada di dekat pesisir pantai sekira pukul 14.46 WIB.
Seorang warga Rido mengatakan, sempat merasakan gempa tersebut saat sedang menikmati makan siang di kawasan Pantai Tiram, Kabupaten Padang Pariaman.
“Tadi saya merasakannya, tapi tidak begitu besar. Seperti bergetar sebentar, namun tidak saya pedulikan,” ujarnya.
Baca juga: Pemkab Pasaman Barat Terima Empat Buku Sejarah dan Budaya dari Dinas Kebudayaan Sumbar

Menurutnya gempa yang terjadi tidak begitu besar namun terasa dalam durasi yang sangat singkat.
Pengunjung tempat makan lainnya juga membenarkan pernyataan tersebut, meski tidak mengetahui bahwa memang terjadi gempa saat itu.
Menurut mereka gempa yang terjadi dalam beberapa waktu ke belakang secara tidak langsung membuat masyarakat lebih waspada.
“Semoga tidak ada gempa lanjutan dan musibah lain,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi berkekuatan magnitudo 4,4 mengguncang wilayah barat daya Kota Pariaman, Sumatera Barat, pada Selasa (30/7/2025) siang.
Baca juga: Pemkab Solok Selatan Genjot PKG dan Turunkan Kasus TBC 50 Persen Hingga 2029
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan informasi awal melalui akun resminya, @infoBMKG, beberapa saat setelah kejadian.
“#Gempa Mag:4.4, 30-Jul-2025 14:46:24 WIB, Lok:1.21LS, 99.75BT (77 km BaratDaya PARIAMAN–SUMBAR), Kedlmn:26 Km,” tulis BMKG dalam pernyataan resminya.
BMKG juga menyebutkan bahwa informasi ini bersifat sementara dan dapat berubah sesuai pembaruan data.
“Disclaimer: Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” lanjut pernyataan tersebut.(*)
BERITA POPULER SUMBAR
Populer Sumbar
Sumbar
Sumatera Barat
Bukittinggi
Batang Kapas
sabu
Gunung Marapi
erupsi Gunung Marapi
gempa
Pariaman
4 BERITA POPULER SUMBAR: Kebakaran Rumah Akibatkan Korban Jiwa & Siaga Darurat Karhutla Ditetapkan |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Juru Parkir Ditangkap Polisi saat Curi Ban & Penertiban Tambang Tanpa Izin |
![]() |
---|
3 BERITA POPULER SUMBAR: Tambang Emas Ilegal Dirazia Polisi & Pelajar Tewas Diduga Tersengat Listrik |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Kapal Bawa 16 Orang Termasuk WNA Bocor dan Tarif Tol Padang-Sicincin |
![]() |
---|
4 BERITA POPULER SUMBAR: Miris! Perempuan Keterbelakangan Mental & Motif di Balik Karhutla |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.