Pasaman Barat
Bupati Yulianto di Acara PGRI, Tak Ingin Kasus Merugikan Guru Terjadi di Pasaman Barat
Porsenijar 2025 diikuti 11 kontingen yang mewakili masing-masing kecamatan di Pasaman Barat.
Ringkasan Berita:
- Yulianto tidak ingin kasus-kasus yang merugikan guru terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, termasuk tindakan perundungan
- Pekan Olahraga, Seni, Pembelajaran, dan Agama (Porsenijar) 2025 Pasaman Barat dipusatkan di SMPN 1 Luhak Nan Duo
- Bunda Guru PGRI Pasaman Barat Ny. Sifrowati Yulianto menegaskan Porsenijar tidak hanya menampilkan seni, tetapi juga nilai keagamaan yang penting untuk pembentukan karakter
Bupati Pasaman Barat Yulianto bersama Bunda Guru PGRI Pasaman Barat Ny. Sifrowati Yulianto menghadiri pembukaan Pekan Olahraga, Seni, Pembelajaran, dan Agama (Porsenijar) 2025 tingkat Kabupaten Pasaman Barat yang berlangsung di SMPN 1 Luhak Nan Duo, Kamis (20/11/2025).
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperingati HUT PGRI ke-80 dan diprakarsai oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Pasaman Barat.
Porsenijar 2025 diikuti 11 kontingen yang mewakili masing-masing kecamatan di Pasaman Barat.
Turut hadir dalam kesempatan itu Komisi IV DPRD Pasaman Barat, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Imter Pedri, Kepala Dinas Kominfo Armen, tokoh masyarakat, serta para kepala sekolah se-Kabupaten Pasaman Barat.
Baca juga: Lima Guru Pasaman Barat Raih Penghargaan GTK Sumbar 2025, Dua Melaju ke Tingkat Nasional
Dalam sambutannya, Bupati Yulianto menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh Pemerintah Daerah terhadap kegiatan yang digagas PGRI.
Ia menekankan bahwa guru memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda.
“Pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan yang diadakan para guru. Guru telah mendidik kita hingga mampu bermasyarakat. Kita berterima kasih kepada para guru yang telah membimbing anak-anak kita, yang kelak menjadi penerus bangsa dalam mewujudkan Indonesia Emas,” ujarnya.
Bupati Yulianto juga menegaskan komitmennya menjaga marwah profesi guru dan memastikan tidak ada kasus yang merugikan tenaga pendidik di Pasaman Barat.
“Kita tidak ingin kasus-kasus yang merugikan guru terjadi di Kabupaten Pasaman Barat, termasuk tindakan perundungan. Saya mendukung penuh setiap kegiatan yang dilaksanakan guru demi menciptakan pendidikan yang lebih baik,” tegasnya.
Baca juga: Semarak Jambore Kader PKK Pasbar: Ajang Kreasi, Inovasi dan Penguatan 10 Program Pokok PKK
Ia berharap sektor pendidikan di Pasaman Barat terus berkembang dan mampu bersaing dengan daerah lain di Sumatera Barat.
“Harapan kita, pendidikan di Pasaman Barat semakin baik dan mampu menciptakan Generasi Emas 2045,” katanya.
Sementara itu, Bunda Guru PGRI Kabupaten Pasaman Barat Ny. Sifrowati mengapresiasi pelaksanaan Porsenijar yang memadukan unsur olahraga, seni, pembelajaran, dan nilai keagamaan.
Ia menyebut kegiatan ini sebagai wadah pembinaan dan pengembangan kompetensi guru maupun siswa.
“Melalui kegiatan ini, saya berharap kita dapat terus membina para guru Pasaman Barat dan bersama-sama membawa daerah ini menjadi lebih baik. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan seni, tetapi juga nilai keagamaan yang penting untuk pembentukan karakter,” ujarnya.
Ketua PGRI Pasaman Barat Maulana Lubis menambahkan bahwa Porsenijar 2025 menjadi momentum penyelarasan aspirasi para guru serta memperkuat hubungan antartenaga pendidik di bawah koordinasi Dinas Pendidikan.(*/Ahmad Romi)
| FIF Group Simpang Empat Gandeng PMI Gelar Donor Darah |
|
|---|
| Semarak Jambore Kader PKK Pasbar: Ajang Kreasi, Inovasi dan Penguatan 10 Program Pokok PKK |
|
|---|
| Berpindah-pindah Lokasi Jadi Modus Penambang Emas Ilegal di Pasaman Barat |
|
|---|
| Waspada Penyakit DBD, Warga Alcindi 32 Residence Pasaman Barat Goro Bersama Basmi Sarang Nyamuk |
|
|---|
| Bupati Yulianto Sidak di RSUD Pasaman Barat, Pastikan Masyarakat Dapat Pelayanan yang Baik |
|
|---|
