Berita Populer Sumbar

3 BERITA POPULER SUMBAR: Salat Minta Hujan, Mikrobus Tabrak Pohon dan Rumpun Bambu Terbakar

Pemerintahan Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), bakal menyelenggarakan salat Istisqa.

Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Muhammad Iqbal
MUSIM KEMARAU - Penampakan kondisi sawah petani yang mengalami retak-retak akibat kekeringan saat musim kemarau di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (23/7/2025). Petani Batu Taba, Rahmat Hidayat sebut beberapa sawah kekeringan akibat stok air mengering. 

"Kita mohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan," sambungnya.

Sebelum pelaksanaan salat, Sekna Batu Taba juga meminta warga untuk terlebih dahulu berpuasa selama tiga hari.

"Kita mengimbau seluruh warga kita untuk ikut dan berharap hujan segera turun," ungkapnya.

Kata Hendra, sebenarnya tidak di Nagari Batu Taba saja yang dilanda musim kemarau, tapi cakupannya sudah Sumatera Barat.

"Beberapa daerah bahkan juga terjadi kebakaran hutan, seperti di Harau dan Solok," tambahnya.

Baca juga: 2 Aliran Sungai yang Mengairi Sawah Petani di Batu Taba Agam Mulai Mengering Akibat Kemarau

Petani Harus Melakukan Penyiraman Tanaman Akibat Kemarau

Petani di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam mengaku harus menyiram pohon tomat sebanyak empat kali dalam waktu satu minggu.

Pernyataan tersebut disampaikan petani di Nagari Batu Taba, Fitriani (54) saat didatangi Tribunpadang.com di kebun tomat miliknya, Selasa (22/7/2025).

Fitriani mengaku jika ia harus menyiram tanaman tomatnya agar tidak kekeringan.

"Seminggu harus disiram sebanyak empat kali saat musim kemarau ini," terangnya.

Ia beralasan, tomat tersebut harus mendapatkan cukup air agar tidak layu saat musim kemarau.

MUSIM KEMARAU - Penampakan tanaman tomat milik petani yang tampak mengering akibat kemarau di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (23/7/2025). Petani Batu Taba, Fitriani sebut hasil panen dan ukuran buah tomat menyusut saat musim kemarau.
MUSIM KEMARAU - Penampakan tanaman tomat milik petani yang tampak mengering akibat kemarau di Nagari Batu Taba, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Rabu (23/7/2025). Petani Batu Taba, Fitriani sebut hasil panen dan ukuran buah tomat menyusut saat musim kemarau. (TribunPadang.com/Muhammad Iqbal)

"Batang dan daun tomat saya banyak yang layu," sebutnya.

"Biasanya tidak perlu disiram, apalagi musim hujan," sambungnya.

Ia menyebut jika sudah merasakan musim kemarau sejak bulan Mei hingga Juli 2025.

"Kalau awal mulai kemarau, sudah saya rasakan sejak awal tomat ini ditanam pada bulan Maret 2025," terangnya.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved