Tabuik Piaman 2025

Malam Ini, Berlangsung Prosesi Maarak Jari-jari dan Tradisi Basalisiah dalam Festival Tabuik Piaman

"Nanti akan terjadi tabuik basalisiah. Maarak jari-jari dimulai sejak sore, dan tabuik basalisiah pada waktu malam," jelas Zulbakri.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Panji Rahmat
TABUIK PIAMAN 2025- Rangkaian prosesi Pesona Tabuik Budaya Piaman 2025 berlanjut, kali ini berlangsung "prosesi maatam" yang melambangkan rasa duka atas kematian seorang pejuang Islam Husein (Cucu Nabi) pada bulan Muharram, di rumah Tabuik Pasa, Kota Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (3/7/2025). Pada 7 Muharram 1447 H ini Pesona Tabuik Budaya Piaman 2025 akan menjalankan tiga prosesi sekaligus, (3/7/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Pada 7 Muharram 1447 H ini Pesona Tabuik Budaya Piaman 2025 akan menjalankan tiga prosesi sekaligus, (3/7/2025).

Prosesi pertama yaitu turun panja, maatam dan terakhir maarak jari-jari yang akan dilakukan pada sehabis Maghrib.

Tuo Tabuik Pasa Zulbakri, mengatakan, setelah maatam, prosesi akan dilanjutkan dengan maarak jari-jari.

Masing-masing dari rumah tabuik akan mengarak panja yang berisi duplikat jari-jari Husain sampai bertemu di Simpang Tugu Tabuik.

Baca juga: Gagalkan Peredaran Sabu di Pagaruyung Tanah Datar, Tiga Pria Diringkus Polisi

Tuo Tabuik Pasa tersebut menerangkan, prosesi maarak jari-jari menggambarkan pengikut Husain yang menemukan jari-jari Husain di Padang Karbala.

"Nanti akan terjadi tabuik basalisiah. Maarak jari-jari dimulai sejak sore, dan tabuik basalisiah pada waktu malam," jelas Zulbakri.

Sebelumnya diberitakan, memasuki 7 Muharram 1447 H, Pesona Tabuik Budaya Piaman 2025, melangsungkan prosesi turun panja dan maatam, Kamis (3/7/2025).

Dua prosesi ini menurut Tuo Tabuik Pasa, Zulbakri, merupakan dua prosesi yang saling berkaitan.

Baca juga: Kalah 0-2 dari Pakistan, Menpora Dito Ariotedjo Tetap Puji Perjuangan Timnas Putri Indonesia

Kedua peristiwa itu menggambarkan peristiwa gugurnya cucu Rasulullah SAW (Husain) saat perang di Padang Karbala.

"Untuk prosesi turun panja kami lakukan saat pagi hari di rumah Tuo Tabuik," ujarnya, Kamis (3/7/2025).

Ia menjelaskan dalam prosesi turun panja ini, panja yang dimaksudkan merupakan kotak uang berisi duplikat jari-jari Husain.

Lebih lanjut, Zulbakri menerangkan, pada peristiwa Padang Karbala, Husain dibunuh secara keji oleh tentara Raja Yazid Bin Muawiyah.

Baca juga: Prosesi Maatam dalam Rangkaian Festival Tabuik Piaman 2025, Melambangkan Rasa Duka

Saat peristiwa itu, kepala Husain  dipenggal, sehingga terpisah dari tubuh begitu juga jari-jari Husain dipotong.

"Jadi, pada prosesi turun panja ini kita menurunkan dan mengeluarkan duplikat jari-jari Husain untuk kemudian diarak dalam prosesi maarak jari-jari," paparnya.

Setelah prosesi turun panja, kelompok Rumah Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang melangsungkan prosesi maatam.

Pada prosesi ini, keluarga rumah Tabuik bersama masyarakat sekitar akan berkeliling di daraga.

"Proses maatam dilaksanakan siang hari, keluarga rumah Tabuik bersama masyarakat sekitar yaitu kaum ibu akan berkeliling di daraga dengan menunjukkan kesedihan," terang Zulbakri.

Ia menyebut, prosesi ini menyimbolkan duka cita atas gugurnya Husain di medan perang.

Sebelum memulai kegiatan, akan diadakan doa bersama untuk orang yang telah meninggal dan doa keselamatan untuk orang yang masih hidup.

"Prosesi maatam menandakan kesedihan kita terbunuhnya cucu kesayangan Rasulullah, Husain. Kita berdoa sembari menunjukkan kesedihan," ungkapnya.

Zulbakri menegaskan, bahwa proses tersebut hanyalah sebuah warisan budaya, sehingga tidak boleh dikaitkan dengan hal mistis. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved