Anak Harimau Mati di Bukittinggi
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Induknya Menolak Menyusui Akibat Stres & Dehidrasi
Ia menolak menyusui, dan kondisi lingkungan yang panas dan kering ikut memperburuk keadaan anak harimau yang masih sangat bergantung pada induknya.
Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rezi Azwar
Dok Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan via Kompas.com
Ilustrasi Harimau Sumatera- Seekor bayi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang baru berusia tujuh hari mati di Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi. Bayi harimau jantan ini merupakan anak dari induk betina bernama Yani dan pejantan bernama Bujang Mandeh.
Meski upaya maksimal telah dilakukan oleh tim dokter dan keeper, anak harimau tersebut tidak berhasil diselamatkan dan menghembuskan napas terakhir, pada Selasa pagi.
Pasca kematian, tim dokter melakukan nekropsi untuk mengetahui penyebab pasti. Hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya kelainan pada organ tubuh anak harimau.
Berdasarkan analisis tersebut, disimpulkan bahwa penyebab kematian adalah karena dehidrasi dan kurangnya asupan nutrisi akibat kegagalan menyusui dari induknya. (TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman)
Berita Terkait
Berita Terkait: #Anak Harimau Mati di Bukittinggi
Anak Harimau Sumatera Mati di TMSBK Bukittinggi, Yani Induknya Diduga Bawa Gen Cacat Keturunan |
![]() |
---|
Kadis Pariwisata Bukittinggi Sebut Anak Harimau yang Mati di TMSBK Sempat Hidup Selama 6 Hari |
![]() |
---|
Anak Harimau Mati di Bukittinggi, Induknya Sudah 3 Kali Melahirkan dan Tak Ada yang Bertahan Hidup |
![]() |
---|
Anak Harimau Mati di Bukittinggi, BKSDA: Bukan Satwa yang Diberikan Nama Oleh Titiek Soeharto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.