Kabupaten Padang Pariaman

Mengenal Tradisi Juadah Pernikahan di Padang Pariaman, Bukan Sekedar Makanan tapi Ada Makna Tersirat

Dengan adanya juadah menandakan bahwa pernikahan itu bukan hanya melibatkan keluarga mempelai wanita dan pria, namun lebih dari itu.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rezi Azwar
TribunPadang.com/Panji Rahmat
FESTIVAL JUADAH 2025- Masyarakat Toboh Gadang Barat, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat sedang mengaduk kanji, jenis makanan tradisional Minangkabau yang merupakan bagian dari juadah. Juadah sendiri merupakan hantaran bagi mempelai perempuan untuk mempelai pria jelang melakukan resepsi pernikahan memiliki nilai filosofi yang tinggi bagi masyarakat setempat, meski pada beberapa waktu belakang sudah mulai digantikan oleh makanan biasa karena sejumlah alasan. 

Menurutnya, perlu pelestarian tradisi dengan melibatkan anak muda untuk bisa atau wajib dekat dengan tungku.

Ajo Wayoik melihat juadah bukan persoalan makanan, tapi proses.

Dengan adanya juadah menandakan bahwa pernikahan itu bukan hanya melibatkan keluarga mempelai wanita dan pria, namun lebih dari itu.

"Pernikahan itu melibatkan seluruh masyarakat dari kedua belah pihak,” tuturnya.

Makna mendalam tersebut menurut Ajo Wayoik, memiliki beban moral yang besar bagi kedua mempelai agar tidak menggampangkan sebuah pernikahan yang dalam beberapa waktu belakang sering terjadi di Padang Pariaman. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved