Lifestyle

Fenomena Circle Kampus yang Paradoks, Ilusi Kebersamaan yang Melelahkan: Catat Solusinya

KEHIDUPAN kampus sering kali digambarkan sebagai masa-masa penuh kebebasan, penemuan diri, dan tentu saja, persahabatan. Kita membentuk lingkaran pert

Editor: Emil Mahmud
Magang FIB UNAND / Aisa Elvira
CIRCLE LINGKARAN KAMPUS - Beberapa mahasiswa terlihat serius menyimak perkuliahan berlangsung di salah satu ruang kelas kampus. Foto ini digunakan dalam pemberitaan mengenai tekanan psikologis yang dirasakan mahasiswa akibat terjebak dalam circle pertemanan kampus yang tampak harmonis di permukaan, namun menyimpan potensi hubungan toxic yang memengaruhi fokus belajar dan kesehatan mental. 

5. Gosip dan Drama

  Lingkaran pertemanan yang kurang sehat seringkali diwarnai dengan gosip, persaingan tidak sehat, atau drama yang tidak perlu. Terlibat dalam dinamika seperti ini hanya akan menguras pikiran dan emosimu.

Mengapa Ini Bisa Terjadi?

Awalnya, mungkin kamu merasa senang bisa diterima dalam sebuah kelompok. Rasa memiliki dan tidak sendirian di lingkungan kampus yang baru adalah hal yang wajar. Namun, seiring berjalannya waktu, kamu mulai menyadari adanya perbedaan mendasar yang membuatmu tidak nyaman. Beberapa faktor yang bisa menyebabkan hal ini antara lain:

1. Terlalu Cepat dalam Membangun Kedekatan: Di awal masa kuliah, kita cenderung mencari teman secepat mungkin tanpa benar-benar mengenali kepribadian dan nilai-nilai mereka.

2. Tekanan Sosial: Ada tekanan untuk memiliki banyak teman dan terlihat "gaul" di kampus. Hal ini bisa membuat kita mengabaikan red flags dalam sebuah pertemanan.

3. Perubahan Diri: Seiring berjalannya waktu, nilai dan prioritasmu mungkin berubah. Apa yang dulu terasa menyenangkan, kini mungkin terasa hambar atau bahkan merugikan.

Lalu, Apa yang Harus Dilakukan sekaligus Solusi?

Menyadari bahwa kamu terjebak dalam circle yang salah adalah langkah pertama yang penting. Selanjutnya, kamu perlu mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi ini:

1. Introspeksi Diri: Tanyakan pada diri sendiri, apa yang sebenarnya kamu cari dalam sebuah pertemanan? Nilai-nilai apa yang penting bagimu? Tujuan apa yang ingin kamu capai selama kuliah?

2. Batasi Interaksi Secara Bertahap: Kamu tidak perlu memutuskan hubungan secara drastis. Mulailah dengan mengurangi frekuensi pertemuan atau percakapan yang membuatmu tidak nyaman.

3. Fokus pada Kualitas, Bukan Kuantitas: Lebih baik memiliki beberapa teman dekat yang benar-benar mendukung dan memahami dirimu, daripada banyak teman namun terasa hampa.

4. Cari Lingkungan Baru: Jangan takut untuk mencari komunitas atau kelompok lain di kampus yang memiliki minat atau tujuan yang sama denganmu. Ada banyak organisasi, klub, atau bahkan teman sekelas yang mungkin memiliki vibe yang lebih cocok.

5. Belajar Mengatakan "Tidak": Jangan merasa bersalah untuk menolak ajakan yang tidak sesuai dengan keinginanmu. Prioritaskan waktu dan energimu untuk hal-hal yang benar-benar penting.R

6. Jujur pada Diri Sendiri: Akui bahwa tidak semua pertemanan akan bertahan selamanya. Melepaskan diri dari circle yang tidak sehat bukanlah kegagalan, melainkan langkah penting untuk kesehatan mental dan perkembangan dirimu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved