Lifestyle

Tren OOTD saat Car Free Day, Ajang Tampil Gaya Lewat Catwalk Dadakan di Ruang Publik

GIAT Car Free Day (CFD) yang dulu identik dengan aktivitas olahraga kini perlahan mengalami pergeseran fungsi. Di berbagai kota, termasuk Padang, CFD

Editor: Emil Mahmud
DOK.NELSA/MAGANG TRIBUNPADANG.COM
AJANG TAMPIL GAYA - Car Free Day (CFD) yang dulu identik dengan aktivitas olahraga kini perlahan mengalami pergeseran fungsi. Di berbagai kota, termasuk Padang, CFD bukan lagi sekadar tempat berlari pagi atau mengikuti senam massal. Kini, momentum CFD seakan telah menjadi tempat atau ajang untuk tampil bergaya, bahkan disebut-sebut sebagai ajang "catwalk" dadakan di ruang publik. 

GIAT Car Free Day (CFD) yang dulu identik dengan aktivitas olahraga kini perlahan mengalami pergeseran fungsi. Di berbagai kota, termasuk Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), CFD bukan lagi sekadar tempat berlari pagi atau mengikuti senam massal. 

Kini, momentum CFD seakan telah menjadi tempat atau ajang untuk tampil bergaya, bahkan disebut-sebut sebagai ajang "catwalk" dadakan di ruang publik.

Nggak percaya? Coba aja datang ke CFD di kota besar. Kamu bakal lihat pemandangan yang lebih mirip catwalk ketimbang lapangan olahraga.

Ada yang pakai training set matching dari atas sampai bawah, ada yang full makeup, bahkan ada juga yang datang bawa tripod dan kamera, kayak lagi photoshoot.

Terlihat dari fenomena itu kemudian, ditengarai juga melahirkan tren baru di media sosial atau Medsos, OOTD CFD (Outfit of The Day saat Car Free Day). 

Baca juga: Menggali Makna Slow Living di Tengah Tekanan Hidup Modern

Sejauh ini, kalangan muda mengunggah gaya busana mereka dengan latar belakang jalanan kosong khas CFD, membuat suasana pagi yang awalnya penuh semangat olahraga berubah menjadi spot foto estetik.

Hal ini emang bukan sesuatu yang baru, tapi makin ke sini, makin kelihatan jelas, CFD jadi ajang OOTD.

Menurut Dr Kian Tajbakhsh, seorang sosiolog lulusan Columbia University, ruang publik seperti CFD bukan cuma tempat aktivitas fisik, tapi juga jadi panggung buat menunjukkan gaya dan identitas.

Jadi wajar kalau banyak yang tampil total meski ujung-ujungnya cuma jalan kaki 15 menit terus beli es kopi.

Dari sisi tren, gaya sporty ala selebgram kini mendominasi. Legging hitam, crop top, sneakers putih bersih, dan tentu saja, earphone wireless.

Bahkan ada yang sengaja bawa botol minum estetik hanya demi tampil matching. Untuk sebagian orang, CFD bukan lagi soal lari kencang, tapi lari dari outfit yang “b aja.”

Baca juga: Ayam Gepuk: Simbol Kedekatan Indonesia–Malaysia Melalui Kuliner, Adaptasi Selera dan Suara Mahasiswa

Nggak cuma anak muda, tren ini juga merambah ke berbagai kalangan. Ibu-ibu muda dengan stroller bayi kadang tampil dengan outfit branded dari atas sampai bawah.

Sementara itu, para pria nggak mau kalah, kaos gym fit body dan kacamata hitam besar jadi andalan. Semua tampil seolah bilang, “Lihat aku yang lagi olahraga tapi tetap stylish.”

Fenomena ini sebenarnya menarik kalau dilihat dari sisi sosial. Gaya berpakaian di ruang publik bisa mencerminkan kelas sosial, aspirasi, bahkan eksistensi seseorang.

Bagi sebagian orang, berpenampilan maksimal di CFD bukan cuma soal gaya, tapi juga bentuk eksistensi diri. Media sosial kemudian jadi panggung yang memperkuat kehadiran itu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved