Lifestyle
Fenomena Circle Kampus yang Paradoks, Ilusi Kebersamaan yang Melelahkan: Catat Solusinya
KEHIDUPAN kampus sering kali digambarkan sebagai masa-masa penuh kebebasan, penemuan diri, dan tentu saja, persahabatan. Kita membentuk lingkaran pert
KEHIDUPAN kampus sering kali digambarkan sebagai masa-masa penuh kebebasan, penemuan diri, dan tentu saja, persahabatan. Kita membentuk lingkaran pertemanan, berbagi suka dan duka, serta menciptakan kenangan tak terlupakan.
Namun, pernahkah kamu merasa terjebak dalam sebuah circle pertemanan di kampus yang justru membuatmu merasa lelah, meskipun di dalamnya penuh dengan tawa dan canda?
Fenomena ini mungkin terdengar paradoks. Bagaimana mungkin sebuah kelompok yang tampak menyenangkan dari luar justru menguras energi dari dalam?
Jawabannya terletak pada ketidaksesuaian nilai, tujuan, atau bahkan sekadar vibe antara dirimu dan anggota circle tersebut.
Ilusi Kebersamaan yang Melelahkan
Di permukaan, semuanya tampak baik-baik saja. Kalian mungkin sering menghabiskan waktu bersama, entah itu di kantin, perpustakaan (meskipun jarang menyentuh buku), atau sekadar nongkrong di tempat-tempat hits sekitar kampus.
Gelak tawa seringkali pecah, obrolan mengalir tanpa henti, dan foto-foto kebersamaan menghiasi media sosial. Namun, di balik semua itu, ada perasaan aneh yang menggerogoti:
1. Energi Terkuras
Setiap interaksi terasa seperti sandiwara. Kamu merasa harus terus "on" dan menyesuaikan diri dengan selera humor atau topik pembicaraan yang sebenarnya tidak terlalu kamu nikmati.
2. Tidak Ada Dukungan Nyata
Saat kamu menghadapi masalah akademik atau personal, circle ini mungkin kurang memberikan dukungan yang kamu butuhkan. Mereka lebih fokus pada kesenangan sesaat daripada mendengarkan keluh kesahmu.
3. Tujuan yang Berbeda
Kamu mungkin memiliki ambisi akademik atau minat yang berbeda jauh dengan anggota circle. Alih-alih saling memotivasi, kamu justru merasa tertahan atau bahkan diremehkan.
4. Merasa Tidak Menjadi Diri Sendiri
Demi diterima dan menjadi bagian dari kelompok, kamu mungkin terpaksa menyembunyikan sebagian dari dirimu yang sebenarnya. Ini tentu saja sangat melelahkan secara emosional.
Di Balik Tren Matcha Latte yang Ramai di TikTok, Berbahan Bubuk Teh Jepang sebagai Alternatif Kopi |
![]() |
---|
Tren OOTD saat Car Free Day, Ajang Tampil Gaya Lewat Catwalk Dadakan di Ruang Publik |
![]() |
---|
Ayam Gepuk: Simbol Kedekatan Indonesia–Malaysia Melalui Kuliner, Adaptasi Selera dan Suara Mahasiswa |
![]() |
---|
Menggali Makna Slow Living di Tengah Tekanan Hidup Modern |
![]() |
---|
Ketahui Bahaya Hustle Culture yang Jarang Dibahas, Terlihat Produktif Tapi Burnout |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.