Citizen Journalism

Opini: Faktor Penyebab Tergerusnya Penggunaan Bahasa Minangkabau, dan Upaya Menjaga Eksistensi

BAHASA bukan hanya alat komunikasi, tapi juga identitas budaya. Dalam konteks masyarakat Minangkabau, bahasa Minang tak sekadar medium berbicara, teta

Editor: Emil Mahmud
MAGANG FIB UNAND/WAHYU SEPTIO A
PAKAIAN TRADISIONAL MINANGKABAU Sekelompok remaja yang berpose menggunakan baju atau pakaian adat tradisional Minangkabau, setelah tampil memainkan alat musik dan tari tradisional di acara wisuda di salah satu kampus di Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar, baru-baru ini. 

Orang tua harus menjadi role model dalam menggunakan bahasa Minang di rumah, agar anak tidak merasa asing. 

Kelima, kolaborasi pemerintah dan budayawan

Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan sastrawan, seniman, dan akademisi untuk mendokumentasikan, mengajarkan, dan mempopulerkan bahasa Minangkabau dalam berbagai bentuk.

Bahasa Minangkabau adalah warisan tak ternilai yang menyimpan kekayaan nilai-nilai luhur dan filosofi hidup. Meski zaman berubah, bukan berarti bahasa ini harus ditinggalkan.

Justru, tantangan masa kini menuntut kreativitas baru dalam melestarikan bahasa leluhur. Menjadi modern tak harus melupakan akar budaya. Melalu upaya cinta dan kepedulian, kita bisa menjaga bahasa Minangkabau tetap hidup di hati generasi mendatang.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved