Citizen Journalism
UNP Pelatihan Emotional Spritual Question di SMAN 1 Tanjung Mutiara Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Tim Dosen jurusan psikologi Universitas Negeri Padang (UNP) melangsungkan kegiatan pengabdian Masyarakat dengan tema pelatihan Emotional Spritual
Oleh : Suci Rahma Nio, Penulis Dosen Psikologi Universitas Negeri Padang (UNP)
TIM Dosen jurusan psikologi Universitas Negeri Padang (UNP) melangsungkan kegiatan pengabdian Masyarakat dengan tema pelatihan Emotional Spritual Question (ESQ), yang dilaksanakan di SMAN 1 Tanjung Mutiara, Tiku Selatan, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada Selasa, 29 Juli 2025 lalu.
Kegiatan ini mengusung tema “ Mengenal Diri, Mengelola Emosi dan Menemukan Makan Hidupp”, serta melibatkan partisipasi aktif mahasiswa Psikologi UNP sebagai Co-Fasilitator dalam pelatihan.
Pelatihan ESQ ini bertujuan untuk membekali siswa dengan keterampilan emosional dan spiritual yang penting dalam menghadapi tantangan perkembangan remaja.
Para peserta diajak untuk memahami siapa diri mereka, mengenali dan mengelola emosi secara sehat, serta menemukan makna hidup melalui refleksi dan aktivitas praktis.

Baca juga: Pengabdian S2PIPS Program Integrasi Prodi dan Nagari UNP di Nagari Ranah Pasisia, Pasaman Barat
“Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian dosen kepada Masyarakat yang juga sekaligus menjadi media pembelajaran langsung bagi mahasiswa kami, “ ujar buk Devi [selaku Ketua Pengabdian Masyarakat], dosen Psikologi UNP.
Pelatihan diikuti oleh 30 remaja selama 1 hari pelaksanaan. Peserta mengikuti pelatihan dipandu oleh Suci Rahmanio, S. Psi, M. Psi, Psikolog, Devi Rusli, S. Psi, M. Si, serta Hanny Rufaidah Damra, M.Psi., Psikolog.
Kemudian, Sabrina Azzahra, Delicia Diamanta Mutia D.N, Nur Izzati Omar, Aqil Ahmad Atho yang masing-masing merupakan civitas akademika UNP.
Selama kegiatan berlangsung, siswa mengikuti serangkaian sesi interaktf seperti simulasi emosi, diskusi reflektif, Latihan pernapasan dan penulisan surat untuk diri sendiri.
Kegiatan berlangsung secara antusias dan penuh semangat. Dan salah seorang siswa mengungkapkan bahwa pelatihan yang diadakan ini membuatnya lebih memahami bagaiman cara mengatur emosi.
Kegiatan ditutup dengan sesi komitmen diri dan refleksi bersama, dan dokumentasi foto bersama seluruh peserta, dosen, serta mahasiswa.
Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya semakin kuat secara emosi, tetapi juga memiliki arah dan makna hidup yang lebih jelas dalam menjalani masa remajanya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.