PSU Pilkada Pasaman
Pasaman Kekurangan Anggaran PSU Pilkada, Mendagri Tito Sebut Masih Dihitung Ulang
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Pemda Pasaman meminta waktu untuk menghitung ulang biaya yang diajukan KPUD.
Penulis: Rahmadisuardi | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN - Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat masih kekurangan anggaran untuk Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang akan digelar tahun ini.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Pemda Pasaman meminta waktu untuk menghitung ulang biaya yang diajukan KPUD.
"Untuk Kabupaten Pasaman, mereka meminta waktu menghitung ulang biaya PSU yang diajukan KPUD," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, Senin (10/3/2025).
Tito Karnavian mengungkapkan total anggaran untuk penyelenggaraan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di 24 daerah dan pilkada ulang 2 daerah mencapai Rp 719.170.232.546.
Anggaran tersebut termasuk diperuntukkan untuk pengamanan yang dilakukan TNI-Polri. Hal itu Tito sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi II DPR RI, pada Senin (10/3/2025).
"Jadi totalnya Rp 719 miliar, ini kami kira turun dari rapat lalu, lebih kurang Rp 1 triliun lebih karena ada upaya melakukan efisiensi tersebut," kata Tito di Ruang Rapat Komisi II DPR RI, Senayan, Jakarta dilansir Tribunnews.com.
Tito merinci anggaran tersebut diperuntukkan untuk KPUD sebanyak Rp 429.725.922.805 atau 59,75 persen.
Baca juga: PSU Pilkada Pasaman Butuh Rp14 Miliar, Penyelenggaraan Tunggu Regulasi KPU RI
Kemudian, anggaran untuk Bawaslu sebesar Rp 158.919.295.848 atau 22,10 persen; anggaran untuk Polri sebesar Rp 91.993.554.893 atau 12,79 persen; dan anggaran untuk TNI sebesar Rp 38.531.459.000 atau 5,36 persen.
Tito berujar, hampir semua pemerintah daerah (pemda) sudah menyanggupi untuk membiayai penyelenggaraan PSU dan pilkada ulang tersebut.
Anggaran itu berasal dari hasil efisiensi APBD khususnya anggaran perjalanan dinas, anggaran konsumsi makan minum, anggaran pemeliharaan dan pos anggaran operasional lainnya.
"Ini dari untuk PSU yang 10 pemda yang sebagian, hanya beberapa TPS dan daerah ini bisa dicukupi APBD masing-masing. Kemudian untuk 14 pemda ini PSU seluruhnya, hampir semuanya juga bisa ditutup APBD, baru dapat konfirmasi dari Pj gubernur Papua yang menyatakan mereka sudah melakukan efisiensi dan bisa dipenuhi," ucapnya.
Lebih lanjut, Tito menjelaskan saat ini masih ada 3 daerah yang belum terpenuhi anggarannya, yakni Kabupaten Pasaman, Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Baca juga: Seorang Residivis Pengedar Narkoba Diringkus Polisi di Pitalah Tanah Datar, 9 Paket Sabu Diamankan
Namun untuk Kutai Kartanegara, anggaran tersebut sudah bisa terpenuhi.
Untuk Kabupaten Pasaman, kata Tito, Pemerintah Daerah-nya meminta waktu untuk menghitung ulang biaya penyelenggaraan PSU yang diajukan KPUD.
Sementara Kabupaten Boven Digoel, Pemda langsung menyerah dan mengaku tidak ada anggaran dari APBD dan menyerahkan ke APBN.
Update PSU Pasaman: KPU Tunggu Buku Registrasi MK untuk Tetapkan Pasangan Calon Terpilih |
![]() |
---|
Welly Suhery-Parulian Dalimunthe Unggul dengan 43,35 Persen Suara di PSU Pilkada Pasaman |
![]() |
---|
Welly Suhery–Parulian Unggul di PSU Pilkada Pasaman 2024, KPU Umumkan Hasil Resmi |
![]() |
---|
Unggul di PSU Pasaman, Tim Welly-Parulian Siapkan Tim Kuasa Hukum Hadapi Gugatan ke MK |
![]() |
---|
Unggul PSU Pasaman, Welly-Parulian Pilih Jaga Kondusivitas Tanpa Perayaan Kemenangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.