OJK Ajak Mahasiswa Unand Jadi Duta Literasi Keuangan Pasar Modal, Pastikan Legal dan Logis

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menjadi duta literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
TribunPadang/Rima Kurniati
EDUKASI PASAR MODAL - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi, saat kuliah umum sosialisasi edukasi pasar modal terpadu tahun 2025 di Convention Hall Unand, Jumat (21/2/2025). OJK mendorong mahasiswa Unand Menjadi Duta Literasi dan Inklusi Keuangan. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengajak mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menjadi duta literasi dan inklusi keuangan di masyarakat.

Mahasiswa diharapkan berperan aktif dalam memberikan edukasi investasi di pasar modal yang legal dan logis.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, saat kuliah umum sosialisasi edukasi pasar modal terpadu tahun 2025 di Convention Hall Unand, Jumat (21/2/2025).

Menurut Inarno, investor pasar modal dari generasi muda, khususnya Gen Z dan Gen Millennial, semakin meningkat setiap tahun.

Hal ini sejalan dengan perkembangan teknologi yang memudahkan mendapatkan informasi. Namun, hal ini juga diimbangi dengan dampak negatif, seperti informasi salah atau hoax, termasuk dalam hal dunia investasi.

Baca juga: Ekonomi Sumbar Triwulan IV 2024 Melambat, OJK Dorong Kesejahteraan Petani

Oleh karena itu, Inarno menekankan bahwa penting bagi mahasiswa untuk memiliki strategi keuangan yang lebih bijak dan berorientasi jangka panjang.

"Kita tidak bisa hanya menyimpan uang di tabungan saja karena akan tergerus oleh inflasi," kata Inarno.

Inarno juga mengatakan bahwa investasi di pasar modal menjadi salah satu pilihan yang strategis untuk melindungi nilai aset dan memperoleh potensi keuntungan yang berkelanjutan.

"Mahasiswa bisa mulai berinvestasi dengan nominal yang kecil dan portofolio itu akan dikelola oleh para manajer investasi yang telah terdaftar di OJK," kata Inarno.

Ia menekankan, dari sisi demand, pasar modal Indonesia semakin menarik, tercermin dalam bertambahnya jumlah Single Investor Identification (SID). Hingga 13 Februari 2025, jumlah SID mencapai 15,3 juta, tumbuh 3,2 persen dibandingkan akhir tahun 2024.

Baca juga: POPULER PADANG: Pernak-Pernik Pohon Natal Salju Laris Manis dan Izin Koperasi Dicabut OJK

"Jika kita ingat 15 tahun yang lalu, jumlah SID kita hanya sekitar 300 ribu. Sekarang sudah mencapai 15,3 juta SID," kata Inarno Djajadi.

Lebih lanjut, Inarno mengatakan bahwa berdasarkan kelompok usia, jumlah investor yang paling banyak berusia di bawah 30 tahun, dengan komposisi 54,83 persen.

"Mayoritas pemilik SID adalah yang berusia di bawah 30 tahun. Oleh karena itu, tema saat ini sangat relevan dengan kondisi yang ada," kata Inarno.

Inarno juga mengatakan bahwa peran aktif generasi muda sangat penting dalam pengembangan pasar modal di Indonesia.

"Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa tidak hanya memahami pentingnya literasi keuangan, tetapi juga mampu mengaplikasikan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari," kata Inarno.

Baca juga: OJK Sumbar Catat Jumlah Investor Pasar Modal Terus bertambah, Capai 180.147 Investor

Inarno berharap mahasiswa mampu menjadi duta literasi dan inklusi keuangan di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Peran generasi muda yang melek investasi diharapkan mampu berinvestasi dengan bijak di pasar modal dan dapat terhindar dari penipuan berkedok investasi.

"sebelum memilih produk/layanan jasa keuangan pastikan 2 L, legal dan logis," katanya.

Ia juga mengingatkan untuk berhati-hati dalam memilih produk atau layanan jasa keuangan. Pastikan produk atau layanan tersebut memiliki izin dari otoritas yang berwenang dan penyelenggara memiliki izin dalam menawarkan produk atau tercatat sebagai mitra pemasar. Selain itu, pastikan juga bahwa benefit perusahaan masuk akal dan tidak ada indikasi penipuan. 

Masyarakat juga harus memahami karakteristik produk atau layanan jasa keuangan, termasuk manfaat, risiko, hak dan kewajiban konsumen, cara mengakses atau memperoleh informasi, mekanisme transaksi, dan mekanisme penanganan pengaduan dan penyelesaian sengketa.

Baca juga: OJK Sumbar Catat Jumlah Investor Pasar Modal Terus bertambah, Capai 180.147 Investor

Wakil Rektor II Unand Hefrizal Handra mengatakan kegiatan kuliah umum dengan narasumber dari praktisi pasar modal sangat penting untuk meningkatkan pengalaman dan ilmu mahasiswa. 

"Kegiatan ini merupakan bagian dari kuliah praktisi, yaitu kuliah yang disampaikan oleh para praktisi di pasar modal untuk mahasiswa," kata WR 2 Unand.

Ia mengatakan bahwa kegiatan ini akan menambah pengalaman dan ilmu mahasiswa dari sisi praktis.

"Mahasiswa sudah belajar sendiri, dan juga ada mata kuliahnya di fakultas tertentu. Dengan adanya kegiatan seperti ini, mahasiswa akan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas dan mendalam tentang pasar modal," kata WR 2 Unand.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada OJK dan BEI yang telah bekerja sama dengan Unand untuk menyelenggarakan kegiatan ini.

"Kerjasama ini memungkinkan kita untuk menyelenggarakan kegiatan seperti ini, sehingga mahasiswa dapat memahami kondisi real di lapangan," katanya.  (*)

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved