Setelah 2 Tahun, Puluhan Ton Ikan Kembali Maengapung di Danau Maninjau, Kerugian Capai Ratusan Juta

Ia menyebut akibat kematian 25 ton ikan ini, nelayan di Danau Maninjau menelan kerugian sebesar Rp625 juta, dengan estimasi satu kilo ikan Rp25 ribu.

Kronologis Puluhan Ton Ikan Mengapung di Danau Maninjau

Puluhan ton ikan mati dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah di kawasan Danau Maninjau, Nagari Bayua, Agam, Sumatera Barat akibat perubahan cuaca dan badai, Sabtu (18/1/2025).

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Agam, Rosva Deswira, mengatakan kematian ikan di Kerajang Jaring Apung (KJA) terjadi akibat perubahan cuaca yang berlangsung sejak satu pekan lalu.

Ia menerangkan perubahan cuaca ini ditandai dengan angin kencang pada Minggu (12/1/2025) dari arah darat ke perairan danau.

"Angin kencang ini mengaduk dasar danau, sehingga endapan di dasar danau naik ke permukaan," ujarnya.

Baca juga: Pencarian Warga Tenggelam di Danau Maninjau Sumbar Dihentikan Setelah Musyawarah dengan Keluarga

Endapan yang naik ini menurutnya berupa sulfur yang ada di dasar danau, pakan sisa ikan dan feses ikan yang sudah lama terendap.

Endapan yang teraduk oleh angin darat tersebut membuat oksigen di dalam danau berkurang dan berdampak pada ikan dalam KJA.

Akibat dari kekurangan oksigen tersebut sejak Selasa (14/1/2025) sudah ada sejumlah ikan yang mati, hanya saja jumlahnya tidak banyak.

Menurutnya kematian ikan ini meningkat setiap harinya sejak hari pertama ditemukan adanya ikan yang mati hingga hari ini (Sabtu).

"Hingga hari ini (Sabtu) total 25 ton yang terdata oleh tim di lapangan," ujarnya.