Konflik Manusia dan Harimau Sumatera
Konflik Manusia dan Harimau Sumatera di Sumbar: Dari Jejak Kaki hingga Serangan Ternak
Selama tiga tahun terakhir, setidaknya telah terjadi puluhan kasus konflik manusia dan harimau Sumatera di Sumatera Barat (Sumbar).
Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
Seperti pada 22 Februari 2024, seekor kerbau milik Darmailis, warga Nagari Sipinang, Kecamatan Palembayan, Agam, dilaporkan diterkam oleh harimau.
Kejadian serupa terjadi pada 8 Maret 2024, di mana kerbau milik warga Jorong Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, Agam, mati akibat diterkam harimau.
Pada 23 Maret 2024 pagi, seekor harimau dilaporkan terjebak di sebuah bendungan di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunpadang.com, kejadian ini terjadi sekitar pukul 05.13 WIB di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro PT Optima Tirta Energy.
Harimau yang terjebak ini sempat terekam dalam video yang beredar di media sosial, memicu perhatian masyarakat dan otoritas setempat untuk segera melakukan penghalauan dan evakuasi.
Tidak hanya di Pasaman Barat, fenomena harimau yang mendekati area pemukiman juga terjadi di Kabupaten Solok.
Pada Kamis 30 Mei 2024, sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seekor harimau mondar-mandir di pelataran Masjid Haji Alius di Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang.
Dalam rekaman CCTV masjid tersebut, harimau tampak muncul dari arah hutan, memasuki halaman masjid, dan berdiam sejenak sebelum akhirnya kembali berjalan menuju hutan.
Meskipun tidak ada laporan korban, kejadian ini semakin menambah kekhawatiran warga yang hidup berdampingan dengan satwa liar tersebut.
Baca juga: Momentum Global Tiger Day Harus jadi Refleksi Upaya Pelestarian Harimau Sumatera
Di sisi lain, pada 16 Juni 2024, warga di Kecamatan Lunang, Pesisir Selatan, juga dihebohkan dengan penemuan bangkai sapi yang diduga dimangsa harimau.
Bangkai sapi itu ditemukan di areal perkebunan sawit, Blok A, Nagari Sindang, oleh pemiliknya.
Sementara itu, pada 14 November 2024, seekor harimau Sumatera kembali terjebak dalam kandang jebak besi di Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok.
Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar segera melakukan evakuasi, namun proses tersebut harus menunggu kehadiran dokter hewan untuk memastikan keselamatan satwa langka tersebut. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.