Konflik Manusia dan Harimau Sumatera

Konflik Manusia dan Harimau Sumatera di Sumbar: Dari Jejak Kaki hingga Serangan Ternak

Selama tiga tahun terakhir, setidaknya telah terjadi puluhan kasus konflik manusia dan harimau Sumatera di Sumatera Barat (Sumbar).

Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
BKSDA Sumbar
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat bersama Balai Besar KSDA Riau melakukan pelepasliaran seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berjenis kelamin betina bernama “Puti Malabin” di landscape Rimbang Baling Provinsi Sumatera Barat, Jumat (28/6/2024). 

Untung korban menghindar, dan harimau itu tak sampai menggigitnya.

Kejadian tersebut berlangsung pada Senin (5/12/2022), saat pagi hari di sebuah ladang yang berjarak sekira 2 Km dari pemukiman.

Tak lama setelah kejadian itu, Harimau kembali muncul di Jorong Palupuh, Pasia Laweh, Agam, Sumatera Barat, Selasa (13/12/2022).

Kemunculan harimau itu, menyebabkan tiga ekor anjing milik warga yang diikat di ladang hanya tinggal bangkai.

Memasuki tahun 2023, peristiwa serupa terus terjadi. 

Warga dihebohkan dengan penemuan jejak kaki harimau Sumatera di Jorong Bukit Gompong, Nagari Koto Gadang Guguak,Kabupaten Solok.

Penemuan  jejak harimau itu berawal dari beberapa warga yang akan berangkat menuju ladang.

Selain itu, warga juga menemukan dua ekor anjing peliharaan mati.

Sejak ditemukannya jejak harimau itu, masyarakat mulai takut dan resah untuk berangkat menuju ladang.

Tak hanya itu, harimau menyerang ternak di Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia, Palembayan, Agam, yang terletak dekat dengan kawasan hutan habitat harimau. 

Selain itu, pada 25 Maret 2023, harimau juga menyerang ternak di Solok Selatan, dan pada 9 Maret 2023, dua ekor kerbau milik warga di Jorong Koto Rambah, Nagari Lubuak Gadang Utara, Solok, ditemukan mati diterkam harimau.

Insiden serupa kembali terjadi pada 16 Mei 2023, di Pasaman, ketika seekor harimau mati akibat terjerat ranjau babi di ladang warga. 

Kejadian ini menggambarkan betapa berbahayanya interaksi antara manusia dan satwa liar.

Tidak hanya itu, pada 11 Juli 2023, harimau dilaporkan menyeberangi jalan di Nagari Lubuk Gadang Tenggara, Kabupaten Solok Selatan, dan pada 2 Januari 2024, harimau kembali menerkam sapi milik warga di Nagari Ladang Panjang, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman.

Baca juga: Hoaks! Video Penampakan Harimau Sumatera di Tanjung Lolo Sijunjung

Pada Februari 2024, konflik semakin memuncak dengan serangan harimau yang menewaskan beberapa ekor ternak. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved