Konflik Manusia dan Harimau Sumatera

Konflik Manusia dan Harimau Sumatera di Sumbar: Dari Jejak Kaki hingga Serangan Ternak

Selama tiga tahun terakhir, setidaknya telah terjadi puluhan kasus konflik manusia dan harimau Sumatera di Sumatera Barat (Sumbar).

Penulis: Rizka Desri | Editor: Rizka Desri Yusfita
BKSDA Sumbar
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumatera Barat bersama Balai Besar KSDA Riau melakukan pelepasliaran seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berjenis kelamin betina bernama “Puti Malabin” di landscape Rimbang Baling Provinsi Sumatera Barat, Jumat (28/6/2024). 

TRIBUNPADANG.COM - Konflik antara manusia dan harimau Sumatera terus berlangsung.

Selama tiga tahun terakhir, setidaknya telah terjadi puluhan kasus konflik manusia dan Harimau Sumatera di Sumatera Barat (Sumbar).

Kejadian-kejadian ini melibatkan pertemuan antara harimau dan masyarakat yang sering berujung pada kerugian bagi kedua belah pihak.

Mayoritas konflik antara harimau dan manusia terjadi di wilayah Solok, Solok Selatan, Agam, Pesisir Selatan hingga Pasaman.

Baca juga: Yayasan Jejak Harimau Sumatera: Kematian Tragis Harus Jadi Ajang Refleksi Upaya Pelestarian

Beberapa kejadian yang mencuat, seperti pada 2022.

Warga Kota Solok dikejutkan dengan penemuan jejak kaki harimau di Transad, Kelurahan Kampung Jawa. 

Meskipun tidak ada ternak yang diserang, kehadiran jejak harimau di dekat pemukiman memicu kecemasan di kalangan warga.

Beberapa waktu kemudian, harimau Sumatera diketahui menerkam sapi milik warga di Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok. 

Hal ini dibuktikan dengan pemasangan kamera trap oleh petugas BKSDA Sumbar

Tidak hanya itu, pada pertengahan 2022, seorang warga yang baru pulang dari resepsi pernikahan terkejut melihat seekor harimau melintas di Jalan Raya Solok-Padang, berjarak sekitar 100 meter dari pemukiman. 

Aktivitas warga tidak terganggu, namun seekor anjing peliharaan diduga menjadi mangsa harimau tersebut.

Lagi, pada 15 dan 16 Juli 2022, Warga Kabupaten Solok dihebohkan dengan kemunculan harimau.

Dua ekor harimau muncul di Rimbo Mudik Aia Jorong Baringin, Nagari Gantung Ciri, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar.

Pihak BKSDA telah datang ke lokasi untuk melakukan pengecekan terkait kemunculan harimau ini.

Hasil dari pengecekan pun ditemukan berupa jejak kaki harimau di dua lokasi ladang milik warga.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved