Pelepasan Penyu di Padang
Ratusan Tukik Dilepas di Pasir Jambak Padang, Pemerintah Diminta Awasi Perdagangan Telur Penyu
Konservasi Penyu Sea Turtle Camp Pasir Jambak melepas 105 tukik atau anak penyu jenis lekang di bibir Pantai Pasir Jambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo,
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Konservasi Penyu Sea Turtle Camp Pasir Jambak melepas 105 tukik atau anak penyu jenis lekang di bibir Pantai Pasir Jambak, Kelurahan Pasie Nan Tigo, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat, Selasa (12/11/2024).
Pantauan TribunPadang.com terlihat kegiatan pelepasan ini diikuti oleh masyarakat, mahasiswa, dan relawan pada sore hari.
Kegiatan pelepasan anak penyu jenis lekang ini dipimpin oleh Pati Hariyose selaku Pengelola Konservasi Penyu Sea Turtle Camp Pasir Jambak, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
Sebelum dilakukan pelepasan, Pati Hariyose memberikan sosialisasi kepada semua yang hadir terkait konservasi penyu dan dilarang mengkonsumsi telur penyu.
Dimana, semua jenis penyu dilindungi oleh Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Baca juga: POPULER PADANG: Akitivasi IKD Padang Tertinggi di Indonesia dan Pemko Salurkan Bantuan Beras

"Hari ini kita melepaskan anak penyu atau tukik dari jenis penyu lekang sekitar 105 ekor anak penyu yang dilepaskan hari ini. Pelaksanaannya dilakukan bersama pengunjung dan relawan yang hadir di kegiatan pada sore hari ini," kata Pati Hariyose.
Ia menyebutkan, untuk anak penyu lekang yang dilepaskan ke laut sore hari ini, telurnya didapatkan dari salah seorang pengunjung dan kebetulan orang yang pernah menjadi relawan di konservasi penyu di Pasir Jambak, Kota Padang, Sumbar.
Kemudian, pengunjung tersebut memberikan atau menyerahkan telur penyu jenis lekang ke Konservasi Penyu Pantai Pasir Jambak, sekitar dua bulan yang lalu.
Untuk menunggu telur menetas menjadi tukik atau anak penyu, dibutuhkan waktu sekitar 55 hari. "Anak penyu ini, Alhamdulillah menetas tadi malam, dan langsung kita lepaskan langsung sore hari ini," ujar Pati Hariyose.
Pati Hariyose menyebutkan untuk Provinsi Sumatera Barat, terdapat empat jenis penyu. Namun, kebanyakan yang paling sering dijumpai atau ditemui hanyalah sebanyak tiga jenis.
"Kalau untuk di Kota Padang, Sumbar, kita memiliki beberapa jenis penyu. Sebenarnya di Provinsi Sumatera Barat itu ada empat penyu, tetapi yang ditemukan paling sering hanya tiga jenis," ujarnya.
Ketiga penyu tersebut terdiri dari penyu hijau, penyu lekang, dan penyu belimbing. Khusus untuk penyu belimbing masuk kategori jenis yang paling langka, dan hanya ditemukan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar.
Baca juga: Sirancak Ulakan: Inovasi Digital Pertamina untuk Konservasi Penyu di Pulau Bando, Pertama di Sumbar
Pati Hariyose berharap kepada masyarakat yang menemukan telur penyu, bisa menghubungi kontaknya 085263670910. Jika sudah dikabarkan, dirinya akan menjemput telur temuan tersebut atau bisa diantarkan langsung ke Konservasi Penyu Pasir Jambak.
"Setelah itu, telur-telur tersebut akan ditempatkan di ruang inkubasi, dan setelah menetas akan dilepasliarkan," ujar Pati Hariyose.

Masih Adanya Perdagangan Telur Penyu
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.