Pencarian Nenek Hilang di Mentawai Dihentikan, Tim SAR Tak Temukan Jejak Hingga Hari Ke-7

TRIBUNPADANG.COM, MENTAWAI – Tim SAR menghentikan pencarian terhadap nenek berusia 70 tahun yang hilang di Mentawai, setelah tujuh hari penyisiran. Hingga Rabu (6/11/2024), tidak ada tanda-tanda keberadaan korban.

Nenek bernama Darnis, dilaporkan hilang sejak Minggu (27/10/2024) di Desa Saumanganyak, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. 

Pencarian dilakukan sejak Kamis (31/10/2024) setelah pihak keluarga melaporkan kehilangan Darnis kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai.

Kasi Ops Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Dhio Ulwi Finanda, mengatakan telah dilakukan pencarian selama tujuh hari terhadap korban bernama Darnis.

"Namun, pencarian hingga hari ini masih nihil," kata Dhio Ulwi Finanda, kepada TribunPadang.com, Rabu (6/11/2024).

Baca juga: Pencarian Nenek 70 Tahun yang Hilang di Mentawai Sumbar Masuki Hari ke-7: Masih Nihil

Selain itu, petugas gabungan yang terlibat dalam pencarian tidak menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

"Sampai pencarian sore ini tidak ada tanda-tanda survivor," ujarnya.

Oleh karena itu, operasi pencarian dan pertolongan akan ditutup sementara.

"Karena ketentuan dari Perundang-undangan, pencarian dilaksanakan selama tujuh hari," sebutnya.

Selanjutnya, akan dilakukan pemantauan dan akan diaktifkan kembali pencarian apabila ada tanda-tanda dari keberadaan korban untuk dilakukan evakuasi nantinya.

Baca juga: Nenek 70 Tahun yang Hilang di Mentawai Sumbar Dilacak Pakai Drone Thermal, Sudah 5 Hari Dicari SAR

Kronologi Nenek 70 Tahun Hilang di Mentawai

Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai menerima informasi adanya laporan orang hilang ini pada Kamis (31/10/2024). Korban bernana Darnis ini hilang pada hari Minggu (27/10/2024).

Survivor berangkat dari Dusun Manganjo menuju Dusun Pasapuat, Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumbar.

Namun, korban tidak kunjung kembali hingga Rabu (30/10/2024) malam. Akibatnya, hal itu membuat keluarga korban merasa khawatir dan berupaya untuk melakukan pencarian.

Pencarian tersebut dibantu juga oleh warga sekitar, tetapi belum membuahkan hasil. Akhirnya, peristiwa ini dilaporkan kepada Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai.