Gadget dan Pengasuhan Anak: Digital Parenting dan Mindful Parenting Jadi Solusi bagi Orang Tua
Pandemi COVID-19 telah memicu lonjakan penggunaan gadget di kalangan anak-anak akibat pembelajaran jarak jauh.
TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Pandemi COVID-19 telah memicu lonjakan penggunaan gadget di kalangan anak-anak akibat pembelajaran jarak jauh. Survei Kementerian Kesehatan pada 2021 mencatat bahwa penggunaan gadget meningkat hingga 70 persen di kalangan anak-anak, berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan mental dan perilaku.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dalam studinya juga menemukan untuk kategori anak dan remaja, hanya 2?ri mereka yang tidak tahu tentang internet. Sementara itu sebagian besar dari para anak dan remaja ini sudah menjadi pengguna internet (79.5 % ).
Kehadiran era digital ini memang tidak sepenuhnya buruk. Menurut American Psychology Association, banyak hal baik yang juga ditawarkan oleh era digital ini seperti media sosial yang dapat menjadi wadah bersosialisasi sekaligus menjalin koneksi yang berdampak positif dalam banyak hal.
Meskipun begitu, potensi dampak negatif dari media sosial juga mesti diwaspadai mulai dari dampak terhadap diri pribadi hingga sosial seperti gangguan tidur, gangguan aktivitas fisik, permasalahan interaksi sosial, perundungan dunia maya, disinformasi, hingga dampak lain berupa ujaran kebencian.
Belum lama ini tiga dosen dari Departemen Psikologi Universitas Negeri Padang mengonfirmasi fenomena penggunaan gadget pada anak-anak dan mengaitkannya dengan pola pengasuhan orang tua di era digital. Lewat sebuah lokakarya, tim dosen menguji skop kecil masyarakat di Nagari Batu Payuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Lima puluh kota.
Baca juga: Komite SMPN 2 Padang Gelar, Seminar Parenting di Masjid Agung Nurul Iman
Sebanyak 34 orang peserta dari kader posyandu, guru, hingga masyarakat, mengaku beberapa yang dikawatirkan para orang tua di era digital ini ialah kebiasaan anak-anak bermain game online. Selain itu dari sisi orang tua, adalah kebiasaan menjadikan “gadget pengasuh anak”. Artinya beberapa orang tua pada zaman ini yang memang sengaja memberikan gadget pada anak dengan dalih agar anak dapat tenang dan tidak rewel.
Ketua tim lokarkarya, Rahmah Rezki Elvika mengatakan, fakta yang terungkap dari para orangtua di Nagari Batu Payuang, hampir terjadi di banyak tempat. Para orangtua mengalami kesulitan mengasuh anak di tengah perkembangan digital yang saat ini menyajikan banyak hal dan daya tarik. Sehingga diperlukan pengetahuan serta penyesuaian dalam proses pengasuhan. Anak-anak tidak mesti dijauhkan dari teknologi digital, melainkan menerapkan dua konsep pengasuhan yaitu digital parenting dan mindful parenting.
“Karena perubahan zaman dimana era saat ini merupakan era digital sehingga perlu ada penyesuaian dalam proses pengasuhan. Begitu juga dengan perkembangan manusia yang terus berubah dari bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa dimana masing-masing tahap perkembangan ini akan punya karakteristik dan tugas perkembangan yang berbeda pula,” kata Dosen Psikologi ini, pada Lokakarya Rabu 7 Agustus lalu.
Rahmah menambahkan, pengasuhan bukan hanya tentang anak. Pengasuhan melibatkan interaksi antara kedua belah pihak yaitu pengasuhan (orang tua) dan anak (yang diasuh).
Karena itu kondisi psikologis, emosional, kesehatan, pikiran dan kesadaran orang tua saat mengasuh menjadi penting. Banyak kasus para orangtua sampai kesulitan hingga frutasi dalam pengasuhan karena dilatarbelakangi kesibukan pekerjaan, kondisi emosi antar pasangan, dan stressor kehidupan lainnya.
Baca juga: Ciptakan Generasi Unggul, Pj Walikota Hadiri Parenting Akbar HIMPAUDI
“Inilah yang kemudian mendasari kegiatan psikoedukasi dan workshop digital parenting dan mindful parenting. Orang tua perlu mengetahui strategi pengasuhan yang berlandaskan atas kesadaran penuh atas kondisi diri sendiri dan anak selama praktik pengasuhan,” kata Rahmah
Tim Dosen Psikologi Lainnya, Zulian Fikry dan Gumi Langerya Rizal membagikan sejumlah poin penting bagi orangtua untuk memulai Digital Parenting dan Mindful Parenting.
Pertama, orangtua perlu melek digital untuk mengimbangi anak-anak yang memang terlahir dan langsung bersentuhan di era digital (digital native). Pada konsep Digital Parenting, orang tua tidak harus menutup akses anak terhadap gadget dan internet, tapi mendampingi tumbuh kembang dengan sejumlah negosiasi, batasan-batasan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan untuk dilakukan anak terkait gadget maupun akses internet.
“Orang tua juga perlu tau kapan waktu yang tepat bagi anak untuk memperoleh gadgetnya sendiri, mengakses internet, hingga memiliki media sosial sendiri”. Kata Fikry.
Menurutnya, screentime yang dianjurkan bagi anak usia anak-anak hingga remaja hendaknya tidak lebih dari 2 jam perhari.
Baca juga: Majelis Ilmu Pemko Bukittinggi Hadirkan Ustaz Salim A. Fillah Bahas Parenting Keluarga
Kekerasan Seksual Marak, Bupati Padang Pariaman Minta Orang Tua Batasi Penggunaan Gadget Anak |
![]() |
---|
Cerita AD Review Optimalkan Shopee Melalui YouTube Shopping Affiliates: Sukses Tambah Pendapatan |
![]() |
---|
Gen Z Indonesia di Bawah Kendali Gadget |
![]() |
---|
Gebyar Diskon Hingga 40%, Lengkapi Kebutuhan Gadget-mu Bersama Gramedia Sahabat Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.