Tabuik Pariaman 2024

Mengenal Sekilas Sejarah Tabuik, Jelang Prosesi Puncak Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024

Tabuik jadi daya tarik sendiri di Kota Pariaman, keberadaannya merupakan warisan budaya yang masih terus dirawat masyarakat setempat melalui Pesona ..

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Fisik Tabuik berdiri di sebelah tugu Tabuik setelah prosesi Tabuik naiak pangkek di simpang Tabuik dalam rangkaian pesona Hoyak Tabuik budaya Piaman 2023, Minggu (30/7/2023) 

Dalam pelaksanaannya kedua rumah Tabuik melakukan arak-arakan dari tempat masing-masing menggunakan gandang tasa.

Pengambilan tanah dilakukan oleh seorang laki-laki berjubah putih, melambangkan kesucian.

Baca juga: Tabuik Piaman 2024 Hadirkan Sensasi Baru! Tamu Undangan Boleh Mahoyak Tabuik Gadang

Tanahnya bermakna kehidupan manusia yang berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah.

Lalu, pada 5 Muharram dilaksanakan prosesi maambiak batang pisang.

Prosesi ini merupakan cerminan dari ketajaman pedang milik Husein yang digunakan saat perang di Padang Karbala.

Maambiak Batang Pisang ini dilakukan oleh seorang laki-laki dengan berpakaian silat. Batang pisang tersebut harus putus dengan sekali tebas.

Selanjutnya, pada 7 Muharam dilakukan prosesi maatam, sehabis sholat Dzuhur oleh pihak keluarga penghuni rumah Tabuik, dengan berjalan mengelilingi daraga sambil membawa peralatan Tabuik seperti jari-jari, saroban (Sorban) dan pedang. Sebagai pertanda kesedihan mendalam atas kematian Husein

Di hari yang sama juga berlangsung prosesi maarak jari-jari, melambangkan jari tangan Hosein yang tercincang.

Tujuannya untuk diinformasikan kepada masyarakat bukti kekejaman sewaktu peperangan di Padang Karbala.

Pelaksanaannya dimeriahkan oleh hoyak Tabuik lenong (sebuah Tabuik berukuran kecil) yang diletakkan di atas kepala seorang laki-laki sambil diiringi oleh gandang tasa.

Selang sehari, tanggal 8 Muharam berlangsung prosesi maarak saroban, dengan tujuan mengabarkan kepada masyarakat penutup kepala Hosein yang terbunuh dalam perang Padang Karbala.

Hampir serupa dengan peristiwa maarak panja, kegiatan ini juga diiringi miniatur Tabuik lenong dan gemuruh gandang tasa sambil bersorak-sorai.

Lalu puncaknya tanggal 10 Muharram menjelang fajar, dua bagian fisik Tabuik (Pangkek Ateh dan Pangkek Bawah) yang telah siap dibangun di rumah Tabuik, disatukan saat prosesi Tabuik naik pangkek (Naik pangkat).

Seiring matahari terbit, Tabuik diarak ke jalan, dihoyak sepanjang hari tanggal 10 Muharram setiap tahunnya.

Pada pukul 09.00 WIB, Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang disuguhkan pada pengunjung Tabuik sebagai hakekat peristiwa Perang Karbala dalam sejarah Islam.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved