Tabuik Pariaman 2024

Mengenal Sekilas Sejarah Tabuik, Jelang Prosesi Puncak Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024

Tabuik jadi daya tarik sendiri di Kota Pariaman, keberadaannya merupakan warisan budaya yang masih terus dirawat masyarakat setempat melalui Pesona ..

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Fisik Tabuik berdiri di sebelah tugu Tabuik setelah prosesi Tabuik naiak pangkek di simpang Tabuik dalam rangkaian pesona Hoyak Tabuik budaya Piaman 2023, Minggu (30/7/2023) 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Tabuik jadi daya tarik sendiri di Kota Pariaman, keberadaannya merupakan warisan budaya yang masih terus dirawat masyarakat setempat melalui Pesona Tabuik Budaya Piaman 2024.

Tuo Tabuik Subarang generasi ke lima Zulbakri, mengatakan, Tabuik berawal dari memperingati kematian cucu Rasulullah SAW saat peristiwa perang di Padang Karbala.

Peristiwa Asyura itu, terjadi tepat pada 10 Muharam tahun 61 Hijriah atau bertepatan dengan 10 Oktober tahun 680.

Tabuik Pariaman, menurut sejarah berasal dari orang India yang bergabung dalam pasukan Islam Thamil di Bengkulu tahun 1826, di bawah kekuasaan Thomas Stamford Rafles dari kerajaan Inggris.

Setelah perjanjian London 17 Maret tahun 1829, Bengkulu dikuasai oleh Belanda dan Inggris menguasai Singapura.

Hal itu menyebabkan pasukan Islam Thamil Bengkulu akhirnya menyebar, di antaranya ada yang sampai ke Pariaman.

"Sejak itulah perayaan Tabuik hadir dan terus dipelihara hingga jadi budaya masyarakat Pariaman," ujarnya, Sabtu (20/7/2024).

Baca juga: 80 Personel Dishub Turun Lapangan Jaga Kelancaran Lalu Lintas Puncak Tabuik Piaman 2024

Sedangkan penamaan Tabuik katanya muncul saat perang di Padang Karbala, atas kebesaran Allah SWT secara mengejutkan jenazah Husein (Cucu Rasulullah Saw) diangkat ke langit menggunakan Buraq.

Buraq ini sejenis hewan, tubuhnya seperti kuda, kepalanya seperti manusia serta mempunyai sayap lebar dengan mengusung peti jenazah di pundaknya.

"Buraq pembawa peti tersebutlah yang dinamakan Tabuik," terangnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, Tabuik bagi masyarakat Pariaman merupakan sebuah budaya untuk penunjang pariwisata.

Dalam pelaksanaannya sebelum Hoyak Tabuik dimulai masing-masing rumah Tabuik, menyiapkan sebuah tempat persegi empat dan dilingkari dengan bambu, serta di dalamnya diberi tanda sebagai kiasan bercorak makam yang dinamakan Daraga.

Fungsi daraga adalah sebagai pusat prosesi dan tempat pelaksanaan maatam.

Dengan adanya daraga baru berlangsung sejumlah prosesi, pertama adalah prosesi maambiak tanah.

Prosesi ini dimulai setiap 1 Muharam, pada prosesi ini kedua rumah Tabuik (Tabuik Subarang dan Tabuik Pasa) melakukan pengambilan tanah di Desa Pauh dan Kelurahan Alai Galombang.

Halaman
123
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved