Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Pilu Pemilik Pemandian Mato Aia Lembah Anai Sumbar, Jerih Payah Puluhan Tahun Hancur Seketika

Pemandian anak-anak Mato Aia Lembah Anai yang sudah dirintis Asrinal Kayo selama 24 tahun hancur seketika.

Editor: Rizka Desri Yusfita
KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA
Asrinal, pemilik pemandian Mato Aia di Lembah Anai, Tanah Datar di puing-puing tempat usahanya, Selasa (14/5/2024) 

TRIBUNPADANG.COM - Pemandian anak-anak Mato Aia Lembah Anai yang sudah dirintis Asrinal Kayo selama 24 tahun hancur seketika.

Hal itu terjadi setelah banjir bandang menerjang kawasan itu, Sabtu (11/5/2024) malam.

Asrinal Kayo hanya bisa pasrah. Ia tak menyangka air bah datang begitu cepat.

Saat kejadian, ia sedang tertidur. Sekitar pukul 22.30 WIB, ia dibangunkan oleh anaknya karena air sungai sudah naik.

Kayo pun segera melihat ke arah sungai dan mendapati air sudah mencapai kamar mandi.

Tanpa pikir panjang, Kayo menyuruh anaknya untuk menyelamatkan diri ke atas bukit.

Baca juga: Banjir Bandang Lembah Anai Sumbar Hancurkan Pemandian Mato Aia, Pemilik Rugi Rp 2 Miliar

Ia kemudian menyusul dengan membawa sepeda motor, satu-satunya harta yang bisa diselamatkan.

Tak lama kemudian, air bah berwarna hitam pekat bercampur kayu-kayu besar menerjang tempat usahanya.

"Kalau saya total ada sekitar Rp 2 miliar modal saya membuat pemandian itu dari 24 tahun lalu hingga sekarang," ujar Kayo.

"Tak ada yang tersisa, selain motor yang saya selamatkan."

"Televisi, lemari yang berisi uang sekitar Rp 25 juta hanyut dibawa air," ungkap Kayo dengan air mata berlinang.

Kawasan taman wisata di kawasan Taman Wisata Alam, Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Minggu (12/5/2024).
Kawasan taman wisata di kawasan Taman Wisata Alam, Lembah Anai, Kabupaten Tanah Datar, Minggu (12/5/2024). (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Setelah air mulai surut, Kayo menuruni bukit dan kembali ke tempat usahanya.

Pemandangan yang ia saksikan semakin membuatnya pilu. Tak ada yang tersisa dari pemandian Mato Aia.

"Memang tidak ada yang tersisa. Semuanya hanyut. Tempat pemandian saya tidak ada lagi," kata Kayo lirih.

Banjir bandang ini tak hanya menghancurkan tempat usahanya, tapi juga melumpuhkan perekonomian Kayo.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved