Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi
Kakak Terisak Mencari Adik Hilang di Reruntuhan Rumah Akibat Banjir Bandang Lahar Dingin Agam Sumbar
Uli, seorang perempuan asal kampung Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tak kuasa menahan tangisnya saat melihat kondi
TRIBUNPADANG.COM - Uli, seorang perempuan asal kampung Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tak kuasa menahan tangisnya saat melihat kondisi rumahnya yang hancur akibat banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi yang terjadi pada Sabtu (11/5/2024) malam.
Di tengah puing-puing reruntuhan, Uli mencari keberadaan adiknya, Halimah Tusyadiah, yang dinyatakan hilang sejak bencana terjadi.
Diiringi isak tangis, Uli mendekati bagian tengah rumahnya yang sudah tak berbentuk.
Baru pada hari Kamis (9/5/2024) pekan lalu, Uli datang ke rumah kelahirannya untuk mengantarkan sang ibu yang meninggal dunia.
Kini, ia kembali ke rumah yang sama, namun dalam kondisi yang berbeda. Luka hatinya semakin pilu saat mengetahui bahwa dua ponakannya yang terseret banjir telah ditemukan dan dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga: 3 Mayat Ditemukan Hanyut di Sijunjung, Seorang di Antaranya Dantia Korban Banjir Limo Kaum Sumbar
Adik bungsu Uli, Izul, mendampinginya di tengah kesedihan. Ia memeluk kakaknya yang tampak lemas dan tak berdaya.
Bersama-sama, mereka menyusuri ke bagian belakang rumah, ke dekat lokasi keponakan mereka yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Mereka ingin memastikan keberadaan adiknya yang belum kunjung ditemukan.
Dengan tangan gemetar, Uli mengais-ngais lumpur, mencoba mencari jasad adiknya.
"Kakak saya dari Medan, baru saja sampai. Padahal kemaren beliau juga dari sini, karena ibu meninggal hari Kamis lalu," kata Izul kepada Tribunpekanbaru.com.

Masyarakat di sekitar lokasi bencana tampak sibuk membersihkan ruas jalan yang sebelumnya penuh dengan lumpur, batu, kayu, dan pohon-pohon tumbang.
Sejumlah alat berat juga telah tiba di lokasi untuk membantu proses pencarian korban hilang dan pembersihan area bencana.
Warga Sungai Puar Kumpulkan Sisa Puing-Puing Rumah
Sudah tiga hari sejak banjir bandang menghancurkan rumah Jhoni Wismar di Galuang, Kecamatan Sungai Puar, Agam, Sumbar pada Selasa (14/5/2024), Jhoni bersama saudaranya masih sibuk mengumpulkan puing-puing yang tersisa.
Pagi itu, Jhoni dan saudaranya memisahkan trali besi dari kusen jendela berwarna krem yang berlumuran lumpur.
Mereka menggunakan palu, linggis, dan kapak untuk membuka trali dan membawanya ke rumah saudaranya.
Pemkab Agam Usulkan Ratusan Bantuan Rumah bagi Korban Banjir Lahar Dingin, Pembangunan Bertahap |
![]() |
---|
BPBD Agam: Bantuan Rehab Rumah untuk Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar dalam Proses |
![]() |
---|
5 Bulan Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumbar Berlalu, Bantuan dari Presiden Tak Kunjung Cair |
![]() |
---|
Pasca Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi, Ombudsman: Korban Tagih Janji-Janji Pemerintah |
![]() |
---|
Mulai Bisa Dilalui 21 Juli, Perbaikan Jalan Padang-Bukittinggi Lembah Anai Baru 40 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.