Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Banjir Bandang Lembah Anai Sumbar Hancurkan Pemandian Mato Aia, Pemilik Rugi Rp 2 Miliar

Banjir bandang yang menerjang Lembah Anai pada Sabtu (11/5/2024) malam tak hanya meninggalkan duka bagi warga sekitar, tapi juga meluluhlantakkan usah

Editor: Mona Triana
KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA
Asrinal, pemilik pemandian Mato Aia di Lembah Anai, Tanah Datar di puing-puing tempat usahanya, Selasa (14/5/2024) 

Di tengah puing-puing reruntuhan, Uli mencari keberadaan adiknya, Halimah Tusyadiah, yang dinyatakan hilang sejak bencana terjadi.

Diiringi isak tangis, Uli mendekati bagian tengah rumahnya yang sudah tak berbentuk.

Baru pada hari Kamis (9/5/2024) pekan lalu, Uli datang ke rumah kelahirannya untuk mengantarkan sang ibu yang meninggal dunia.

Kini, ia kembali ke rumah yang sama, namun dalam kondisi yang berbeda. Luka hatinya semakin pilu saat mengetahui bahwa dua ponakannya yang terseret banjir telah ditemukan dan dinyatakan meninggal dunia.

Baca juga: 3 Mayat Ditemukan Hanyut di Sijunjung, Seorang di Antaranya Dantia Korban Banjir Limo Kaum Sumbar

Adik bungsu Uli, Izul, mendampinginya di tengah kesedihan. Ia memeluk kakaknya yang tampak lemas dan tak berdaya.

Bersama-sama, mereka menyusuri ke bagian belakang rumah, ke dekat lokasi keponakan mereka yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Mereka ingin memastikan keberadaan adiknya yang belum kunjung ditemukan.

Dengan tangan gemetar, Uli mengais-ngais lumpur, mencoba mencari jasad adiknya.

"Kakak saya dari Medan, baru saja sampai. Padahal kemaren beliau juga dari sini, karena ibu meninggal hari Kamis lalu," kata Izul kepada Tribunpekanbaru.com.

Warga sekitar Simpang Bukik, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) berlarian mendengar kabar hujan terjadi di hulu sungai, Selasa (14/5/2024).
Warga sekitar Simpang Bukik, Nagari Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar) berlarian mendengar kabar hujan terjadi di hulu sungai, Selasa (14/5/2024). (TribunPekanbaru.com/Theo Rizki)

Masyarakat di sekitar lokasi bencana tampak sibuk membersihkan ruas jalan yang sebelumnya penuh dengan lumpur, batu, kayu, dan pohon-pohon tumbang.

Sejumlah alat berat juga telah tiba di lokasi untuk membantu proses pencarian korban hilang dan pembersihan area bencana.

Warga Sungai Puar Kumpulkan Sisa Puing-Puing Rumah

Sudah tiga hari sejak banjir bandang menghancurkan rumah Jhoni Wismar di Galuang, Kecamatan Sungai Puar, Agam, Sumbar pada Selasa (14/5/2024), Jhoni bersama saudaranya masih sibuk mengumpulkan puing-puing yang tersisa.

Pagi itu, Jhoni dan saudaranya memisahkan trali besi dari kusen jendela berwarna krem yang berlumuran lumpur.

Mereka menggunakan palu, linggis, dan kapak untuk membuka trali dan membawanya ke rumah saudaranya.

Kusen dan trali jendela ini hanyut hampir 50 meter dari rumah Jhoni yang kini hanya tersisa pondasi batu.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved