Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

12 Orang Meninggal Akibat Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi di Agam dan Tanah Datar

Sebanyak 12 orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat banjir lahan dingin di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sabtu (11/5/2024).

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rizka Desri Yusfita
Istimewa
Kondisi banjir lahar dingin Gunung Marapi di kawasan Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, Sabtu (11/5/2024) malam 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Sebanyak 12 orang warga dilaporkan meninggal dunia akibat banjir lahan dingin di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sabtu (11/5/2024).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Padang Abdul Malik mengatakan, pihaknya mendapatkan laporkan bencana lahar dingin dan banjir bandang itu terjadi sekitar pukul 23.00 WIB.

Hingga saat ini, pihaknya masih mencari dan mengevakuasi korban, Minggu (12/5/2024) pagi.

"Untuk jumlah korban yang meninggal 12 orang, saat ini sudah di RSUD Achmad Mochtar 9 orang sudah teridentifikasi, 3 orang belum teridentifikasi" kata Abdul Malik.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Kembali Terjang Sebagian Wilayah Agam dan Tanah Datar di Sumbar

Ia menambahkan saat ini 4 orang masih dilakukan pencarian di Kabupaten agam.

"Ini masih data semantara dan akan dilanjutkan pencarian assemen di lokasi banjir di dua kabupaten itu," katanya.

Sebelumnya diberitakan, akibat tingginya curah hujan di kawasan Gunung Marapi mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin ke sejumlah wilayah aliran sungai di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat,Sabtu (11/5/2024) malam.

Dari informasi yang diterima tim TribunPadang.com, banjir lahar dingin terjadi di Nagari Bukik Batabuah, Nagari Sungai Pua, Nagari Aie Angek, Nagari Koto Baru, Nagari Batipuah dan beberapa wilayah lainnya.

Dari video yang diterima tim TribunPadang.com, tampak aliran banjir meluap ke jalan dan masuk ke dalam rumah warga.

Baca juga: Ponpes Diniyah Limo Jurai Sungai Pua Berduka, Dewan Guru Meninggal Dunia akibat Banjir Bandang

Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus, mengatakan air meluap di lokasi yang sebelumnya juga pernah terjadi banjir.

"Karena dua tiang penyanggah jembatan itu hal yang kami takutkan di Bukik Batabuah kembali terulang, bahkan 2 kali lebih besar," ujarnya.

Ia mengatakan sejumlah warga sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

Banyak juga warga yang masih bertahan di dalam rumah masing-masing karena tidak bisa keluar.

"Warga yang rumahnya masuk air sudah mengungsi, tapi beberapa warga masih bertahan di rumah masing-masing, saat ini lampu juga mati, semakin menyulitkan warga," katanya.

"Kita sudah berikan imbauan kepada warga agar berhati-hati, kemudian melaporkan jika terjadi hal yang tidak diinginkan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved