Citizen Journalism

Opini : Membangun Empati Lewat Bahasa, Memahami dan Merasakan Emosi Orang Lain

Membangun Empati Lewat Bahasa, Takdir tidak melihat warna kulit kita, ia melihat hati dan tindakan kit

Editor: Emil Mahmud
TribunPadang.com/Wahyu Bahar
ILUSTRASI: Seorang terpaku melihat kondisi rumah, yang terdampak musibah bencana hingga mengundang empati. 

Oleh karena itu, menggunakan bahasa yang bijak dan penuh empati bukan hanya cara kita menyampaikan pesan, tetapi juga cara kita membangun hubungan yang signifikan dengan orang lain melalui komunikasi yang menghargai perasaan dan pengalaman mereka.

 

Perlu juga kita ingat bahwa bahasa adalah alat yang sangat efektif untuk menciptakan hubungan dan mendekatkan diri kepada orang lain. Kita dapat membuka pintu ke dunia yang penuh kasih sayang dan pengertian jika menggunakan bahasa dengan empati.

 

Di era modern, empati bukan hanya tentang tatap muka dan sentuhan fisik, tetapi juga tentang bagaimana kita berkomunikasi melalui bahasa.

 

Yakni dengan menggunakan bahasa dengan bijak dan penuh empati, kita dapat mengatasi kesalahpahaman dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan orang lain.

 

Semoga kita memiliki hati yang mempunyai rasa empati kepada orang lain! (*)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved