Gunung Marapi Erupsi

BREAKING NEWS: Bandara Minangkabau Ditutup Lagi karena Terdampak Erupsi Gunung Marapi

Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang Pariaman, Sumatera Barat kembali ditutup sementara waktu, Kamis (28/3/2024). Penutupan dikarenakan..

|
Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Dokumentasi Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Bandara Internasional Minangkabau (BIM) atau Bandara Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat kembali ditutup sementara waktu, Kamis (28/3/2024). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) atau Bandara Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat kembali ditutup sementara waktu, Kamis (28/3/2024).

Capt. Megi H. Helmiadi, Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah VI mengatakan, penutupan dikarenakan sebaran abu vulkanik sudah mencapai Bandara Internasional Minangkabau (BIM)

"Bandara kami tutup atau hentikan operasi pesawat udaranya dari pukul 10.00 WIB sd 14.00 WIB," kata Megi H. Helmiadi.

Berdasadkan pengamatan Pos Pengamatan Gunungapi Marapi dari pukul 00.00-06.00 WIB gunung jelas.

Asap kawah bertekanan sedang hingga kuat teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400-1.000 meter di atas puncak kawah.

Teramati letusan dengan tinggi 1.000 meter dan warna asap kelabu.

Selama enam jam tersebut, terjadi letusan sekali dengan Amplitudo 20 mm dan durasi 90 detik.

Baca juga: POPULER SUMBAR: Gunung Marapi Erupsi Lagi dan Pelantikan 53 Pejabat Pemkab Sijunjung Dibatalkan

Hembusan sembilan kali, dengan amplitudo 4,7-9,7 mm, durasi 30-122 detik.

Lalu low frekuensi berjumlah empat, Amplitudo 1,2-1,4 mm, durasi 10-12 detik.

Vulkanik dangkal enam kali, amplitudo 1,2-1.,3 mm, durasi 10-17 detik.

Tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 1-5 mm (dominan 2 mm).

Saat ini status Gunung Marapi masih Level III (Siaga), masyarakat dihimbau agar tetap mematuhi rekomendasi.

PGA mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan mematuhi rekomendasi yang telah dikeluarkan sebelumnya. Sebab hingga saat ini Marapi masih berstatus siaga.

Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 4,5 km dari pusat erupsi (Kawah Verbeek) Gunung Marapi.

Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.​

Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA), serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. 

Selain itu agar mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoaks), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

Pemerintah Daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.

Kemudian juga bisa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas Gunung Marapi.

Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi Gunung Marapi melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (Facebook, x, dan Instagram).

_____
Baca berita terbaru di Saluran TribunPadang.com dan Google News

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved