Kabupaten Padang Pariaman

Terkendala Biaya, Korban Penembakan di Padang Pariaman Sabar Menunggu Operasi Lanjutan

Kendala biaya yang terjadi pada Bela Cintia korban luka tembak di Padang Pariaman Februari 2024, harus bersabar menunggu operasi lanjutan.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Panji Rahmat
Leni Marlina, ibu Bela Cintia, korban penembakan menunjukkan hasil rontgen peluru diperut saat menjalani kontrol di RSUD Pariaman. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG PARIAMAN - Kendala biaya yang terjadi pada Bela Cintia korban luka tembak di Padang Pariaman Februari 2024, harus bersabar menunggu operasi lanjutan.

Gadis malang itu harus hidup bersama sebutir peluru tersebut. Setelah operasinya gagal di RSUD Pariaman sehari pasca kejadian.

Akibat kegagalan operasi itu, Bela harus menunggu selama tiga bulan sejak operasi pertama.

"Menurut dokter operasi lanjutan bisa dilakukan setelah luka operasi pertama mengering. Jadi harus menunggu," ujar ibu Bela, Leni Marlina.

Tiga bulan bukan waktu yang sebentar bagi Bela, ia harus hidup bersama peluru tersebut didampingi rasa takut dan trauma.

Siswa kelas tiga MTS itu harus membiarkan sekolahnya terbang kalai selama menunggu operasi lanjutan.

Pasalnya remaja berusia 14 tahun tersebut masih susah untuk beraktivitas berat.

Penampakan hasil rongen peluru yang bersarang diperut Bela Cintia.
Penampakan hasil rongen peluru yang bersarang diperut Bela Cintia. (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Baca juga: Pihak Keluarga Bela Cintia Minta Pelaku Penembakan dan Motifnya Bisa Terungkap

Bela yang biasanya harus berjalan kaki ke sekolah, tidak mungkin bepergian dengan luka tembak yang masih basah tersebut.

Kendati demikian, pihak kepolisian pernah menyarankan agar Bela dibawa ke rumah sakit Bhayangkara di Kota Padang.

"Saran dari pihak kepolisian sebelum operasi ada, tapi kami terkendala biaya untuk membawa Bela ke sana," ujarnya.

Pasca operasi pun, Bela harus rutin kontrol ke RSUD Pariaman sekali dua pekan. Demi memenuhi kontrol itu, Leni harus meminjam uang tetangga dan saudaranya.

Leni berharap peluru di perut anaknya bisa segera dikeluarkan dalam waktu cepat dan pelaku serta motifnya bisa segera terungkap.

Hidup Bersama Peluru

Sejak pagi Leni Marlina ( ibu korban tertembak peluru yang belum jelas pelakunya di Padang Pariaman) sudah mengetok pintu rumah saudaranya untuk meminjam uang.

Uang pinjaman itu hendak ia gunakan untuk ongkos berobat anaknya Bela Cintia (14) ke RSUD Pariaman.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved