Kabupaten Padang Pariaman
Terkendala Biaya, Korban Penembakan di Padang Pariaman Sabar Menunggu Operasi Lanjutan
Kendala biaya yang terjadi pada Bela Cintia korban luka tembak di Padang Pariaman Februari 2024, harus bersabar menunggu operasi lanjutan.
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Fuadi Zikri
Bela Cintia adalah korban luka tembak yang sampai saat ini belum jelas pelakunya, sejak pihak keluarga membuat laporan ke Polres Pariaman, Kamis (25/2/2024).
Bela mengalami luka tembak saat pulang bersama tujuh temannya dari MTS di Pilubang, Padang Pariaman.
Menurut pihak kepolisian Polres Pariaman, Peristiwa bermula saat korban pulang sekolah dengan berjalan kaki.
Saat sampai di kawasan Sungai Lawai Korong Balekok Nagari Kuranji Hulu, korban mendengar suara dentuman di atas atap rumah milik warga bernama Samar.
Tiba-tiba, korban merasakan sakit di bagian perut sebelah kiri dan langsung terjatuh. Perutnya mengalami luka dan mengeluarkan darah.
Baca juga: Pelajar MTs di Padang Pariaman Dapat Luka Tembak Saat Pulang Sekolah, Polisi Dalami Penyebab
Pihak keluarga langsung membawa anak ke lima dari enam bersaudara itu ke Puskesmas Sungai Limau, sebelum akhirnya dilarikan ke RSUD Pariaman.
Di RSUD Pariaman, Bela menjalankan operasi keesokan harinya (Jumat), untuk mengeluarkan peluru yang ada di perutnya.
Ibunya, mengaku operasi tersebut gagal terlaksana, peluru tidak bisa keluar dalam perut anaknya yang sudah menahan rasa sakit sejak hari kejadian.
"Kata dokter, posisinya (peluru) berpindah-pindah. Sehingga tidak bisa dikeluarkan," ujarnya mengingat detail percakapan dokter di pagi yang menegangkan itu.
Setelah gagal melakukan operasi, dokter meminta persetujuan padanya untuk melanjutkan operasi dengan dampak bisa terjadi pendarahan pada Bela.
Persetujuan itu tidak diamini begitu saja oleh Leni, ia meminta juga saran dari dokter bersangkutan, supaya anak gadisnya bisa selamat.
Pilihan dokter pagi itu tidak melanjutkan operasi, luka tembak di bagian kiri perut bela ditutup kembali.
Siswa kelas 3 MTS tersebut harus rela menjalani harinya bersama satu butir peluru hingga hari ini.
Lima hari awal menjalani harinya bersama satu butir peluru, Bela tidak bisa bergerak sedikitpun, hanya menangis.
| Nasib Siswa SDN 30 V Koto Usai Sekolah Terbakar, Pemkab Padang Pariaman Pindahkan Ruang Belajar |
|
|---|
| Tiga Tradisi Padang Pariaman Resmi Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia |
|
|---|
| Dua Pemuda di Lubuk Alung Tersetrum saat Buka Tenda Pelaminan, Timbul Percikan Api |
|
|---|
| Hampir Setengah Dana Hibah BNPB untuk Sumbar Dialokasikan di Padang Pariaman, Perbaiki Infrastruktur |
|
|---|
| Bangkitkan Ekonomi Masyarakat yang Sempat Lumpuh, BNPB Resmikan 3 Jembatan di Padang Pariaman |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.