Pemkab Sijunjung Klaim Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan 2023, Posisi 10 di Sumbar

TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Pemerintah daerah Kabupaten Sijunjung dibawah kepemimpinan Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir dan wakil Bupati  Iradatillah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Sijunjung tahun 2023.

Hal itu dapat dilihat dari data BPS, tingkat penurunan kemiskinan Tahun 2022 dibandingkan Tahun 2021 sebanyak 11,76 persen, tingkat penurunan kemiskinan tahun 2023 dibandingkan 2022 sebesar 2,0?ngan rata rata penurunan kurun waktu 2021-2023 sebanyak 6,88 % . 

Untuk angka kemiskinan tahun 2023,  Kabupaten Sijunjung berada pada angka 5,88 persen.

Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan pembangunan Daerah (Bapppeda) Sijunjung, Yuni Elviza mengatakan penuruan garis kemiskinan dapat dilihat dengan berdasarkan data yang telah direkap selama beberapa tahun belakang.

“Ada penurunan,  tahun 2021 angka kemiskinan di Kabupaten Sijunjung berada pada angka 6,8 persen, tahun 2022 angka kemiskinan berada pada 6 persen dan tahun 2023 angka kemiskinan menurun dan berada pada angka 5,88 persen,” ucapnya, Selasa (6/2/2024).

Baca juga: Hadiri Pelantikan Pengurus LKAAM, Bupati Sijunjung: Jadikan Kabupaten Beradat dan Berbudaya

Yuni Elviza juga menjelaskan angka kemiskinan di kabupaten Sijunjung berada di bawah standar garis kemiskinan yang ditetapkan Pemprov Sumbar yakni 5,95 dan Kabupaten Sijunjung berada di posisi 10 dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat dengan angka kemiskinan terendah.

Penurunan angka kemiskinan tersebut dipengaruhi dengan program yang dilakukan pemerintah daerah untuk menekan angka kemiskinan.

Berbagai macam program mulai dari pemberdayaan, tenaga kerja, permodalan UMKM sampai dengan pemberian bantuan sosial serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang berada di angka 72,30 dengan urutan ke 12 dari 19 Kabupaten/kota se Sumatera Barat atau urutan ke 5 setingkat Kabupaten.

Program yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sijunjung untuk mengatasi kemiskinan meliputi pelaksanaan program peningkatan pendapatan masyarakat yang terdiri peningkatan akses lapangan pekerjaan yang terdiri dari Pelatihan Keterampilan Kerja, Program Padat Karya dan Program lainnya.

Pemkab Sijunjung juga terus melakukan upaya program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia yang meliputi Pelatihan Wirausaha, Pelatihan Pemasaran, Program Vokasi.

Baca juga: Forum Konsultasi Publik, Bupati Sijunjung Beberkan Isu Strategis Rencana Pembangunan Tahun 2025

"Program Peningkatan Kapasitas UMKM juga dilakukan terdiri dari Peningkatan Akses Pasar, Bantuan Permodalan UMKM, Fasilitasi Kemitraan UMKM, Pendampingan dan Penguatan kewirausahaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Usaha. Juga ada program Peningkatan Ketahanan Keluarga," jelasnya.

Kemudian, Program Pengurangan Kantong Kemiskinan yang meliputi, Pemenuhan Infrastruktur Layanan Dasar seperti Penyediaan SPAM, Pamsimas, IPLT, Ipal Komunal, Kotaku, Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dan Penyediaan Infrastruktur Dasar Lingkungan. 

Juga Peningkatan Konektivitas Antar Wilayah seperti pembangunan dan peningkatan sarana pembangunan dan infrastruktur jalan.

" Program Bantuan Pendidikan meliputi Program Indonesia Pintar (KIP), Bantuan Seragam Gratis, Beasiswa Mahasiswa Miskin Berprestasi serta Bantuan keuangan khusus (BKK) dari APBD daerah yang ditumpangkan ke Provinsi untuk siswa siswi SMA/SMK. Bantuan Kesehatan berupa Bantuan Iuran BPJS Kesehatan dan ketenagakerjaan dan lainnya," ucapnya.

Bantuan Sosial berupa PKH, BPNT, BLT Desa, Bantuan Sosial Tunai, Bansos, Bantuan alat bantu penyandang disabilitas dan lanjut usia, Bantuan Permakanan dan Bantuan Perumahan berupa Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni.

Baca juga: Pemuda di Sijunjung Bawa Kabur Gadis Bawah Umur, Sewa Kontrakan hingga Lakukan Hubungan Badan