Gunung Marapi Erupsi

Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Bukittinggi Turun Dampak Erupsi Gunung Marapi

Kota Bukittinggi mengalami penurunan kunjungan wisatawan akibat erupsi Gunung Marapi.

Penulis: Fajar Alfaridho Herman | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Fajar Alfaridho Herman
Suasana di kawasan Jam Gadang, Kota Bukittinggi, Senin (15/1/2024) 

TRIBUNPADANG.COM, BUKITTINGGI - Kota Bukittinggi mengalami penurunan kunjungan wisatawan akibat erupsi Gunung Marapi.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi, Rofie Hendra mengungkapkan penurunan kunjungan wisatawan terutama disebabkan oleh pengaruh abu vulkanik.

"Erupsi yang terjadi pada hari Minggu (3/12/2023) lalu cukup berdampak pada pariwisata di Kota Bukittinggi. Dampaknya sudah terlihat pada hari tersebut," jelasnya.

"Jika di hari minggu, di lokasi wisata berbayar di Kota Bukittinggi, pendapatan dari tiket masuk hari itu ada diangka sekitar Rp60 juta, sedangkan normalnya bisa mencapai Rp100 juta," sambungnya.

Ia juga menyebutkan penurunan jumlah wisatawan ini terus berlangsung hingga akhir Desember dan awal Januari, selain erupsi, curah hujan yang tinggi juga mempengaruhi penurunan ini.

Baca juga: PVMBG: 21 Kali Letusan Gunung Marapi Selama 2 Pekan, 144 Kali Hembusan

"Selain itu, karena bencana lainnya juga, seperti tingginya curah hujan yang memicu banjir dan longsor di sekitar kota Bukittinggi," ungkapnya.

Menurut Rofie, jika dibandingan pada tahun 2022, pada tahun 2023, terjadi penurunan jumlah pengunjung yang mencapai 50 ribu orang.

"Desember 2023, di objek wisata berbayar yakni, Panorama Lobang Jepang, Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan serta Benteng Fort De Kock tercatat ada sekitar 110 ribu pengunjung. Sementara itu diperiode yang sama di tahun 2022 tercatat ada sekitar 160 ribu pengunjung," ujarnya.

Meski terjadi peningkatan status Gunung Marapi menjadi siaga atau level III, ia menilai bahwa Bukittinggi relatif aman.

"Untuk Kota Bukittinggi sendiri bisa dikatakan relatif aman untuk dikunjungi," katanya.

Baca juga: Pemkab Agam Lakukan Pemeriksaan Pernafasan Bagi Masyarakat, Antisipasi Efek Abu Erupsi Gunung Marapi

Kemudian untuk mendongkrak pariwisata, Dinas Pariwisata Kota Bukittinggi mempromosikan wisata edukasi dengan memberikan beberapa stimulus bagi pengunjung.

"Untuk mendongkrak pengunjung, kita bekerja sama dengan lembaga pendidikan. Tentu yang kita promosikan adalah wisata sejarah, dimana Bukittinggi memiliki banyak ikon sejarah. Untuk lebih menarik pengunjung di sektor ini kita juga memberikan keringanan harga tiket masuk lokasi wisata berbayar hingga maksimal 50 persen," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved