Gunung Marapi Erupsi

Tim DVI Polda Sumbar Lanjutkan Identifikasi 5 Korban Erupsi Gunung Marapi Pagi Ini

Tim DVI Polda Sumbar akan melanjutkan identifikasi jenazah korban erupsi Gunung Marapi pagi ini, Rabu (6/12/2023). Dia bilang Tim DVI telah mengiden..

|
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Rezi Azwar
Korban erupsi Gunung Marapi berhasil dievakuasi ke Posko Marapi Via Batu Palano, Kecamatan Sungai Pua, Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/12/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Tim DVI Polda Sumbar akan melanjutkan identifikasi jenazah korban erupsi Gunung Marapi pagi ini, Rabu (6/12/2023).

Kabiddokkes Polda Sumbar, Kombes Pol Lisda Cancer mengatakan, ada lima jenazah yang akan diidentifikasi pihaknya hari ini.

Sebelumnya, dia bilang Tim DVI telah mengidentifikasi 16 korban sejak Senin (4/12/2023). Lima korban Senin dan 11 korban Selasa (5/12/2023).

"Sampai hari ini, korban yang sudah kita terima itu ada sebanyak 21 orang, dengan rincian sebanyak 5 orang pada Senin, dan sebanyak 16 orang pada Selasa," kata Kombes Pol Lisda Cancer.

Ia menjelaskan, untuk korban yang masuk pada hari Selasa sebanyak 16 orang, baru teridentifikasi 11 orang dan sisanya lima orang dilanjutkan pada pagi hari ini.

Semua korban yang telah diidentifikasi diserahkan kepada pihak keluarga yang ada di RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.

"Sebagian besar identifikasi menggunakan sidik jari, menggunakan alat yang langsung terkoneksi dengan e-KTP. Kondisi korban rata-rata relatif masih bagus dan hanya luka bakar," ujarnya.

Baca juga: Kapolda Sumbar Sebut Total 23 Korban Erupsi Marapi Meninggal, 20 Jenazah Sudah Dievakuasi

Lisda menambahkan, proses identifikasi satu jenazah membutuhkan waktu 1 hingga 2 jam. Namun, tim yang membantu dalam proses identifikasi ada banyak.

"Jadi, kita bagi-bagi timnya. Kita buka sebanyak empat meja. Sedangkan untuk mengungkap penyebab kematiannya harus dilakukan otopsi," kata Kombes Pol Lisda Cancer.

Tim DVI terdiri dari petugas Biddokkes Polda Sumbar yang ada di RS Bhayangkara, RSUD Achmad Mochtar, Polres Bukittinggi, Polres Tanah Datar, Polres Agam, dan Polres Padang Panjang.

Selanjutnya ada bantuan dari Dokter Forensik RS UNAND dan RSUP M Djamil Padang. Dibantu juga oleh Dokter dari Mabes Polri sebanyak empat orang.

Untuk diketahui, erupsi yang terjadi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB itu melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.

Saat erupsi terjadi, sebanyak 75 pendaki yang berasal dari berbagai daerah tengah beraktifitas di di atasnya. Sebab, pendakian ke gunung memang dibuka.

Dari jumlah itu, sebanyak 52 orang dievakuasi selamat. Sementara sisanya, 22 ditemukan meninggal dunia dan satu orang masih dalam proses evakuasi.

Adapun proses pencarian berlangsung hingga kemarin, Selasa (5/12/2023). Petugas baru menemukan semua pendaki paginya setelah melakukan penyirisan.

Petugas mendapati kendala evakuasi karena erupsi masih terjadi. Setidaknya 300 petugas gabungan dari berbagai intansi bahu mambahu menbantu evakuasi.

________________
Baca berita TribunPadang.com terbaru di Google News dan Saluran WhatsApp

Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved