Kabupaten Sijunjung
Mengunjungi Makam Syekh Abdul Wahab Sijunjung, Melihat Batu Apuang yang Tak Bisa Sembarang Diangkat
Sijunjung memiliki berbagai keunikan dalam budaya maupun peninggalan yang masih terjaga.
Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, SIJUNJUNG - Sijunjung memiliki berbagai keunikan dalam budaya maupun peninggalan yang masih terjaga.
Salah satunya batu apuang yang terdapat di Makam Syekh Abdul Wahab.
Masyarakat Muaro Sijunjung biasa menyebut batu itu ,batu apuang, kadang ada juga masyarakat luar daerah menyebut batu angkek-angkek.
Untuk melihat batu itu harus sedikit mendaki menaiki anak tangga yang berada di belakang Surau Tinggi Calau, kemudian akan tampak tiga batu yang berdekatan dilindungi pagar aluminium.
Di dalam pagar aluminium itu ada dua batu berukuran kecil dan satu lagi berukuran besar, salah satu batu itu ada yang telah disambung karena patah.
Baca juga: Distribusikan Dana Zakat Rp1,5 Miliar Tahun Ini, Bupati Sijunjung Apresiasi Baznas Sijunjung

Batu apuang terletak di sebelah makam Tuanku Pangian yang merupakan guru dari Syekh Abdul Wahab.
Seorang khalifah (penerus) Kampung Calau bernama Umar SL TK Mudo menjelaskan asal usul batu apuang yang berasal dari Pudak saat ditemui TribunPadang.com, Sabtu,(2/12/2023).
“Batu ini dahulu berasal dari Pudak yang hanyut dibawa arus sampai ke tempat pemandian dekat beringin yang tidak jauh Surau tinggi Calau,” ujapnya.
Umar juga menjelaskan murid dari Syekh Ahmad melihat 2 batu tersebut mengapung di pusaran sungai dan mendekati batu tapian mandi, ketika hendak diangkat malah tak bisa karena berat.
Kemudian murid tersebut memberitahu syekh Ahmad maka diberi izin untuk mengangkat kembali batu tersebut dan batu itu berhasil diangkat.
Baca juga: Jelang Ramadhan, Jemaah Sattariyah Surau Tinggi Calau Sijunjung Laksanakan Salat 40
Tak hanya batu yang hanyut, batu tapian mandi pun ikut dibawa ke tempat syekh Ahmad.
“Tiga batu ini pun dijadikan sebagai simbol para syekh yang ada di Calau, dua batu hanyut itu simbol dari Syekh Abdul Wahab dan Syekh Jalaluddin kemudian batu tepian mandi tersebut menandakan Syekh Ahmad,” ucapnya.
Sekarang 3 batu tersebut telah diberi pagar aluminium supaya tidak ada lagi yang mengangkatnya.
“Batu apuang sering diangkat oleh peziarah menimbulkan kemusyrikan jika berhasil mengangkat batu maka pintanya terkabul,” ungkap Umar.
“Salah satu peziarah ingin membuktikan kesaktian batu tersebut dengan mengangkatnya mungkin karena berat akhirnya batu tersebut patah hingga merusak peninggalan yang kami jaga sampai sekarang,” tambahnya.
Umar berharap batu ini dapat terus dijaga, jangan karena kemusyrikan batu ini menjadi rusak.(*)
Tingkatkan Pelayanan pada Masyarakat, Sekda Sijunjung Launching Program ASN Baik |
![]() |
---|
Peringati Maulid Nabi, Pemkab Sijunjung Gelar Syiar Dakwah Bersama Pemegang Sanad Al Quran 5 Qiroah |
![]() |
---|
Ketua SOIna Sijunjung Resmi Buka Lomba Renang SSC Ceria III di Kolam Renang Sungai Karang |
![]() |
---|
Kapolres Sijunjung Pimpin Sertijab Dua Kasat dan Satu Polsek |
![]() |
---|
Bincang Film 'Puwau' Karya Putra Asli Sijunjung di Perpustakaan Umum, Bahas Sejarah dan Nilai Makna |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.