Warga Ditandu di Pasaman Barat

VIRAL Kembali, Warga Sakit di Pasaman Barat Ditandu Ramai-Ramai Menuju Puskesmas

Beredar video amatir di group WhatsApp Mata Rakyat Pasaman Barat yang memperlihatkan warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pa

|
Penulis: Ahmad Romi | Editor: Rahmadi
Ig jejakrurapatontang
Tangkap layar video amatir memperlihatkan warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat menandu salah seorang warga yang sakit, Kamis (30/11/2023). 

TRIBUNPADANG.COM, PASAMAN BARAT - Beredar video amatir di group WhatsApp Mata Rakyat Pasaman Barat yang memperlihatkan warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat menandu salah seorang warga yang sakit.

Warga yang sakit itu ditandu dengan menggunakan kain sarung yang digantungkan di sepotong bambu dan diangkat bersama-sama oleh warga lainnya.

Tampak dalam video yang beredar warga tersebut melewati jalan tanah dekat kawasan hutan.

Informasi sementara yang diperoleh TribunPadang.com, warga yang sakit itu bernama Sulkan (63) yang mengalami sakit dan akan dibawa ke Puskesmas untuk berobat.

Hingga berita ini diturunkan, TribunPadang.com sudah mencoba menghubungi kepala jorong setempat, namun belum ada jawaban.

Tribunpadang.com masih berupaya untuk menghubungi pihak pemerintah setempat lainnya, dan apabila diperoleh informasi lebih lengkap mengenai perkembangan ini akan disampaikan melalui berita selanjutnya.

Baca juga: Marak Tambang Emas Ilegal di Pasaman Barat, 16 Pelaku Ditangkap Setahun Terakhir di Tiga Lokasi

Ibu Hamil Melahirkan di Jalan

Sebelumnya juga viral kasus warga ramai-ramai menandu seorang ibu hamil hingga melahirkan di jalan.

Reni (25) warga Jorong Rurapatontang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat terpaksa melahirkan di tengah jalan ketika  ditandu menuju layanan kesehatan terdekat, Sabtu (25/11/2023).

Hal itu diungkapkan Bidan Jorong setempat, Khoirina kepada tribunpadang.com saat dihubungi melalui telepon selularnya, Minggu (26/11/2023) siang.

“Sebenarnya pada Jumat (24/11/2023) kita sudah menyampaikan kepada keluarga pasien untuk dirujuk ke Puskesmas Pak, namun pihak keluarga menolak dengan alasan biaya,” katanya.

Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak keluarga untuk membuat surat pernyataan tidak bersedia untuk di rujuk. Namun karena aturan yang mengharuskan pelayanan dilakukan di Puskesmas, makanya pasien Sabtu (25/11/2023) dirujuk ke Puskesmas.

“Aturan pelayanan harus dilakukan di fasilitas kesehatan (Faskes) tingkat pertama yaitu di Puskesmas. Makanya pasien tetap kita bawa di hari Sabtu itu Pak,” lanjutnya.

Baca juga: Nestapa Ibu Hamil di Pasaman Barat, Ditandu Warga hingga Melahirkan di Jalan

Akan tetapi, ketika baru di perjalanan menuju Puskesmas pasien mengalami kontraksi hingga akhirnya harus melahirkan di perjalanan.

“Karena pasien sudah kontraksi dan bayi sudah mau keluar, makanya terpaksa kita tangani di perjalanan itu."

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved