Siswa SMP Sawahlunto Tewas di Kelas

Dinsos Sawahlunto Bergerak ke Sekolah, Lakukan Pendampingan Psikologis Usai Dua Siswa Bunuh Diri

Pemerintah Kota Sawahlunto melalui Dinas Sosial PMD-PPA memperkuat program pendampingan psikologis ke sekolah-sekolah

Penulis: Arif Ramanda Kurnia | Editor: Rahmadi
TribunPadang.com/Arif Ramanda Kurnia
SISWA GANTUNG DIRI- Garis polisi terpasang di lokasi ditemukannya seorang siswa berinisial BE (15) diduga gantung diri dalam ruang kelas di SMPN 7 Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu (29/10/2025). 

TRIBUNPADANG.COM, SAWAHLUNTO - Pemerintah Kota Sawahlunto melalui Dinas Sosial PMD-PPA memperkuat program pendampingan psikologis ke sekolah-sekolah setelah dua kasus siswa bunuh diri terjadi sepanjang Oktober 2025.

Langkah ini dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang di lingkungan pelajar.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Sosial PMD-PPA Sawahlunto, Efriyanto saat dihubungi, TribunPadang.com, Kamis (30/10/2025).

Dikatakannya perlindungan terhadap psikologis siswa SMPN 7 Sawahlunto sangatlah menjadi perhatian.

Pasalnya, seluruh siswa hari itu mendengar, serta menyaksikan adanya peristiwa yang tidak diinginkan tersebut.

Baca juga: Penghuni Rumah di Air Pacah Padang Dikagetkan Kemunculan Ular di Ruang Tamu, Damkar Lakukan Evakuasi

“Hari ini juga telah dilakukan pendampingan psikologi pada seluruh siswa sehingga harapannya kasus serupa tidak terulang lagi,”katanya.

Ia juga menyebut dalam kasus ini pihaknya telah memiliki program tetap yang telah dilaksanakan seperti bergerilya memberikan materi atau jadi narasumber ke tiap sekolah.

Kemudian memiliki UPTD Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga), yang siap melakukan bimbingan konseling dan pendampingan.

“Kita juga memiliki Program Forum Anak Kota Arang Sawahlunto menjadi pelopor dan pelapor hingga bisa memberikan dampak positif khususnya buat anak,”jelasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto, Asril, mengatakan pada bulan oktober ini ada dua kasus siswa SMP bunuh diri.

“Kasus pertama terjadi di awal bulan dan diakhir bulan ini juga kembali terjadi,”katanya saat dihubungi.

Baca juga: Barat Daya Pariaman Diguncang Gempa Magnitudo 2,6 pada Kamis Sore

Dijelaskannya, peristiwa pertama terjadi pada 6 Oktober 2025. Korban adalah siswa kelas IX SMPN 2 Kota Sawahlunto berinisial ANJ (15 tahun).

Yang pertama ini kejadiannya malam hari di ruangan OSIS sekolah. Ruangan ini terkunci anak ini masuk dari belakang.

Kejadian kedua BE (15) inisial seorang siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Sawahlunto ditemukan meninggal dunia di ruang kelasnya, Selasa (28/10/2025).

Ia mengingatkan pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama di kalangan siswa yang mungkin menghadapi tekanan secara emosional karena berbagai hal.

“Maka kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memberikan pendampingan pada seluruh siswa supaya hal ini tidak terjadi lagi,”ucapnya.

Asril turut menyampaikan rasa prihatin yang mendalam atas insiden tersebut.

“Kami sangat berduka dan prihatin. Kami akan mempelajari secara mendalam apa penyebab di balik fenomena ini,”tutupnya.(*)

 

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved