Demo Mahasiswa UBH
Didemo Mahasiswa, Rektor UBH Siap Mundur Jika dalam 7 Hari Tak Penuhi Tuntutan
Rektor Universitas Bung Hatta (UBH) siap mengundurkan diri jika tidak segera menyelesaikan tuntutan mahasiswa dalam waktu tujuh hari kerja.
Penulis: Rezi Azwar | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Rektor Universitas Bung Hatta (UBH) siap mengundurkan diri jika tidak segera menyelesaikan tuntutan mahasiswa dalam waktu tujuh hari kerja.
Sebelumnya mahasiswa melakukan aksi demo di Kampus UBH di Ulak Karang, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Senin (20/11/2023) malam.
Aksi demo yang dilakukan oleh mahasiswa sempat chaos, sehingga adanya aksi pembakaran ban, pecahnya kaca gedung rektorat, dan pot bunga yang ada di depan gedung rektorat.
Selanjutnya dilakukan mediasi antara pihak kampus dengan mahasiswa yang dijaga oleh jajaran Polresta Padang. Pelaksanaan mediasi berlangsung hingga pukul 22.00 WIB dan barulah mahasiswa yang melakukan aksi membubarkan diri.
Setelah selesai melakukan mediasi, Rektor Universitas Bung Hatta, Tafdil Husni, mengatakan bahwa telah ada kesepakatan dirinya dengan mahasiswanya yang melakukan aksi demo.
Baca juga: APCHADA Ngadu ke Komisi II DPRD Sumbar, Peternak Rugi Diduga Karena Perusahaan
"Pertama, menuntut pihak rektorat untuk keterbukaan anggaran kelembagaan. kedua, menuntut pihak rektorat untuk melengkapi fasilitas dan infrastruktur penunjang perkuliahan," kata Tafdil Husni, membacakan tuntutan di hadapan mahasiswanya.
Ketiga, mendesak Rektor untuk bisa memberikan penegasan kepada Pendidik yang tidak profesional dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Tenaga pendidik yang memang dalam sehari-hari mempersulit mahasiswa, pihaknya akan melakukan pemanggilan.
"Insya Allah dalam tujuh hari bisa dilaksanakan, kita sudah diskusi dengan perwakilan adik-adik mahasiswa semuanya. Kemudian nanti kalau tidak bisa, tidak ada progresnya, Rektor diminta untuk mengundur diri," kata Tafdil Husni.
Selanjutnya terkait adanya perkataan Tafdil Husni sebagai pimpinan yang dianggap mahasiswa melukai hatinya, Rektor UBH ini meminta maaf secara langsung di depan mahasiswanya.
"Ada pernyataan saya yang tadi menyulut hati adik-adik semuanya, yang mengatakan kalau tidak sesuai, tidak mau, keluar saja. Kita semua ini kan anak dan bapak, keluarga besar Universitas Bung Hatta," kata Tafdil Husni.
Baca juga: Tingkatkan Kompetensi, Anggota Aquamarine FPIK UBH Magang ke Yayasan Terumbu Karang Indonesia
Tafdil Husni mengatakan ketika anak berbicara, dan bapak atau selaku orang tua juga berhak menyampaikan sesuatu. Hal yang telah disampaikannya tidak bermaksud untuk menyinggung semua mahasiswa.
Kapolresta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap, mengatakan bahwa pihak kepolisian yang hadir adalah pengamanan, memelihara kamtibmas.
"Permasalahan internal kampus Bung Hatta itu adalah permasalahan antara mahasiswa dengan Rektor. Alhamdulillah hari ini kami dari Polresta Padang hadir untuk mengawal mediasi, dan terjadinya kesepakatan antara Rektor dan mahasiswa," kata Kombes Pol Ferry Harahap.
Ia mengatakan, setelah dilakukan mediasi dan sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak, sehingga kondisi aman dan kondusif.
"Aksi ini dilakukan sejak siang, namun menjadi memanas setelah Shalat Ashar. Itu mungkin karena Bapak Rektor dalam keadaan terdesak, ada sedikit perkataan beliau yang menyinggung mahasiswa," katanya.
Kombes Pol Ferry Harahap menyebutkan kedua belah pihak dari mahasiswa dan Rektor sudah bersalaman dan semua sudah selesai. Hal itu dikarenakan masih keluarga besar Universitas Bung Hatta.(TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.