Tingkatkan Kompetensi, Anggota Aquamarine FPIK UBH Magang ke Yayasan Terumbu Karang Indonesia

Tiga mahasiswa anggota Komunitas Aquamarine Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Bung Hatta (UBH) akan mengikuti magang di Yayasan

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Rahmadi
istimewa
Tiga mahasiswa anggota Komunitas Aquamarine FPIK UBH, berangkat ke Jakarta untuk melaksanakan Mata Kuliah (MK) Magang (intrenship student) 3 SKS, yang akan dijalani selama 2 bulan di Kantor Terangi, Depok Jawa Barat. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG- Tiga mahasiswa anggota Komunitas Aquamarine Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Bung Hatta (UBH) akan mengikuti magang di Yayasan Terumbu Karang Indonesia.

Ketiganya berangkat ke Jakarta untuk melaksanakan Mata Kuliah (MK) Magang (internship student) 3 SKS, yang akan dijalani selama 2 bulan di Kantor Terangi, Depok Jawa Barat.

Tiga anggota Komunitas Aquamarine tersebut, Gery Febrian (NPM.20), Muhammad Iqbal (NPM.20) dan Anissa Zahra (NPM.20) adalah mahasiswa Semester VII, Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan (Prodi PSP).

Harfiandri Damanhuri, selaku Dosen S1 & S2 FPIK UBH sekaligus Senior Selam Komunitas Aquamarine FPIK UBH mengatakan magang adalah salah satu upaya peningkatan kompetensi mahasiswa Prodi PSP, khususnya dalam bidang penelitian bioekologi, oceanografi, ikhtiologi, fish behaviour (tingkah laku ikan) bawah laut Samudera Hindia pantai Barat Sumatera.

"Ketiga mahasiswa Prodi PSP, Angkatan 2020 yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Aquamarine FPIK UBH, telah mendapatkan/lulus sertifikasi kompetensi bidang Selam A1 dari Asosiasi Selam POSSI-CMAS Indonesia," terang Harfiandi yang juga Pemegang Lisensi Selam itu, Minggu (12/11/2023).

Harfiandri Damanhuri menambahkan magang ini adalah salah satu program pengembangan wawasan dan keilmuan bidang perikanan dan kelautan, khususnya bidang selam.

Baca juga: Pontren Kauman Padang Panjang Gelar Festival Buya Hamka Sambut Mila Muhammadiyah ke-111

Hal ini dapat menjadi bekal meneliti ekosistem produktif tropis yaitu ekosistem terumbu karang (coral reef ecosystem) dan sebaran ikan-ikan karang, khususnya ikan indikator (coral reef fishes), ikan ekonomis penting, dan ikan target yang terdapat disekitaran kawasan ekosistem terumbu karang. 

Lanjutnya, Gery misalnya akan magang mengambil minat/konsentrasi/bidang tentang ekosistem terumbu karang. Ia akan mendapatkan ilmu dan wawasan tentang ekosistem terumbu karang. 

Mulai dari asal usul, pembentukan, peranan penting, kerusakkan dan upaya perlindungannya (rehabilitasi dan konservsi) terumbu karang.

Iqbal dan Nissa akan mendalami tentang biofisiologi dan tingkah laku ikan-ikan yang berasosiasi kuat dengan eksistensi ekosistem terumbu karang.

Bekal ilmu, wawasan, pengalaman dan juga karekter yang kuat sebagai kader peneliti ekosistem penting laut tropis yang didapatkan selama magang di Yayasan Tetumbu Karang Indonesia (Terangi). 

"Magang penting sebagai landasan keilmuan. Karena setelah magang, mahasiswa akan melanjutkan penelitian di wilayah pesisir barat Sumatera Barat," katanya.

Baca juga: Hadiri PKKMB UBH, Kapolda Sumatera Barat Ajak Mahasiswa Ikut Jaga Kamtibmas

Ia menambahkan ada peluang dan kesempatan bagi mahasiswa habis magang, mahasiswa magang juga bisa menambah waktu magang beberapa minggu. Kegiatan magang bisa dilanjutkan dengan pengambilan data penelitian. Sehingga mereka pulang magang (3 SKS) akan bisa langsung menulis skripsi dan publikasi. Sehingga masa studi bisa lebih pendek, misalnya 3,5 tahun. 

"Kegiatan magang atau dulu PKL namanya di FPIK UBH sudah ada sejak berdiri FPIK UBH. Kegiatan magang ini sebenarnya beririsan dengan Program MBKM. Tinggal pengaturan di fakultas, struktur kurikulum yang flaksibel dan kemitraan dengan berbagai lembaga dan yayasan nirlaba yang kompeten dan berpengalaman dalam bidangnya dengan cakupan keilmuannya sesuai dengan muatan materi kurikulum pembelajaran di FPIK UBH," katanya.

Menurutnya, wadah bergiatnya mahasiswa sesuai dengan bidang keilmuannya terus dioptimalkan, agar mahasiswa tamatan FPIK UBH punya kompetensi yang mumpuni. Dimulai dari penetapan materi uji, instruktur yang kompeten/berlesensi, pelaksanaan penyampaian materi di kelas, pelaksanaan latihan/unjuk kerja selam di kolam dan latihan selam di perairan terbuka.

Sumber: Tribun Padang
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved