Pariaman

Pemko Pariaman Ajukan HaKI Sulaman Kapalo Panitik Asal Nareh, Mau Meniru Harus Bayar kepada Daerah

Pemerintah Kota Pariaman daftarkan Hak Kekayaan Intelektual sulaman kapalo panitik ke Kemenkumham.

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
Istimewa
Seorang model menggunakan baju sulaman kapalo panitik yang didesain oleh pengrajin di Kota Pariaman. 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN- Pemerintah Kota Pariaman daftarkan Hak Kekayaan Intelektual sulaman kapalo panitik ke Kemenkumham.

Pemko Pariaman mengharapkan sulaman kapalo penitik yang merupakan kerajinan Minangkabau khas daerah setempat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Penjabat Wali Kota Pariaman, Roberia, mengatakan, ke depan hasil dari baju kuruang sulaman kapalo penitik akan menjadi karya-karya yang mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Jadi kami berencana akan menjadikan salah satu kerajinan di daerah itu menjadi pakaian dinas aparatur sipil negara (ASN)," jelasnya, Minggu (19/11/2023).

Baca juga: Mengenal Sulaman Kapalo Panitik dari Kota Pariaman, Benang Emas dan Motif Tabuik Jadi Ciri Khas

Selain itu Pemkot Pariaman juga mendaftarkannya ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum dan HAM) sebagai salah satu hak intelektual khas geografi daerah.

Menurutnya dengan terdaftar di Kemenkum dan HAM maka jika ada pihak yang akan meniru kerajinan asal Pariaman tersebut harus membayar kepada daerah tersebut.

“Namun, untuk resminya tentu ada proses, semoga semua jajaran dari Pemkot Pariaman semangat untuk menyegerakan supaya keluar sertipikat kekayaan intelektual yang khas geografinya Kota Pariaman," katanya.

Ia juga mengharapkan penamaan kerajinan tersebut tetap dengan kapalo penitik karena hal itu merupakan ciri khas Minangkabau. 

Hal tersebut ditekankannya karena saat ini nama kerajinan tersebut sudah sering disebut dengan Kapalo Penitik.

Selain terkenal sebagai kota wisata, Kota Pariaman juga memiliki kerajinan khas turun menurun yaitu sulaman kapalo panitik yang harus dilestarikan.

Seorang pengrajin sulaman kapalo panitik, Rizka Afriyuni (30), mengatakan, sulaman kapalo panitik ini bisa ditemui di kawasan Nareh, Pariaman Utara, Kota Pariaman.

Sulaman ini sebenarnya hampir dimiliki oleh seluruh daerah di Indonesia, tapi Kota Pariaman punya ciri khas dan penamaan sendiri.

Baca juga: Tenunan Songket Silungkang, Produk UMKM Sawahlunto yang Sudah Ekspor hingga Singapura dan Malaysia

"Kalau sulaman kapalo panitik di Kota Pariaman ini, pembedanya terletak di benang emas dan motif yang digunakan," terangnya, Minggu (19/11/2023).

Motif yang cukup menonjol di sulaman kapalo panitik, yaitu Tabuik dan ikan situhuak serta pola khas Minangkabau lainnya.

Perbedaan sulaman kapalo panitik Pariaman ini, menurut Rizka bisa menjadi jati diri baru bagi daerah itu  jika dirawat dan dilestarikan dengan baik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved