Mengenal Sulaman Kapalo Panitik dari Kota Pariaman, Benang Emas dan Motif Tabuik Jadi Ciri Khas

Selain terkenal sebagai kota wisata, Kota Pariaman juga memiliki kerajinan khas turun menurun yaitu sulaman kapalo panitik yang harus dilestarikan

Penulis: Panji Rahmat | Editor: afrizal
Istimewa
Seorang pengrajin sulaman Kapalo panitik Rizka Afriyuni, didampingi dua model yang menggunakan baju hasil sulamannya di pantai Gandoriah beberapa waktu lalu 

TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN- Selain terkenal sebagai kota wisata, Kota Pariaman juga memiliki kerajinan khas turun menurun yaitu sulaman kapalo panitik yang harus dilestarikan.

Seorang pengrajin sulaman kapalo panitik, Rizka Afriyuni (30), mengatakan, sulaman kapalo panitik ini bisa ditemui di kawasan Nareh, Pariaman Utara, Kota Pariaman.

Sulaman ini sebenarnya hampir dimiliki oleh seluruh daerah di Indonesia, tapi Kota Pariaman punya ciri khas dan penamaan sendiri.

Baca juga: Tenunan Songket Silungkang, Produk UMKM Sawahlunto yang Sudah Ekspor hingga Singapura dan Malaysia

"Kalau sulaman kapalo panitik di Kota Pariaman ini, pembedanya terletak di benang emas dan motif yang digunakan," terangnya, Minggu (19/11/2023).

Motif yang cukup menonjol di sulaman kapalo panitik, yaitu Tabuik dan ikan situhuak serta pola khas Minangkabau lainnya.

Perbedaan sulaman kapalo panitik Pariaman ini, menurut Rizka bisa menjadi jati diri baru bagi daerah itu  jika dirawat dan dilestarikan dengan baik.

Sampai saat ini Rizka menyebut penyulam sulaman kapalo panitik di kawasan Nareh, Pariaman Utara masih banyak.

Hanya saja para penyulam ini sepi orderan, sehingga butuh sokongan dari pemerintah.

Baca juga: Songket Tenun Minang di Agam Ajak Anak Muda Rawat Kerajinan Tenun

"Beberapa waktu lalu itu ada lomba desain, mungkin ke depan pemko bisa menjalin kerja sama lainnya dengan kami (pengrajin) dan membantu promosinya," terangnya.

Tujuannya supaya, ekonomi para penyulam bisa kembali menggeliat melalui pesanan dari pemko.

Melalui promosi dan kerjasama tersebut, Rizka mengaku para penyulam juga harus terus memberi inovasi pada karyanya.

Terpisah Pemerintah Kota (Pemko) Pariaman, Sumatera Barat mengharapkan Sulaman Kapalo Penitik yang merupakan kerajinan Minangkabau khas daerah setempat dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

"Kedepan hasil kami berharap sulaman kapalo penitik akan menjadi karya-karya yang mendorong pertumbuhan ekonomi," kata Penjabat Wali Kota Pariaman Roberia.(*)

 

Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved