Beras Sintetis di Bukittinggi

Terbukti Bukan Beras Sintetis, Dinas Pangan Bukittinggi: Kita Pulihkan Kepercayaan Masyarakat

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi, Hendry mengaku akan memulihkan kepercayaan masyarakat setelah pemeriksaan laboratorium terhadap ..

Penulis: Rima Kurniati | Editor: Fuadi Zikri
TribunPadang.com/Rima Kurniati
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi, Hendry (kiri) bersama Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri (kanan) saat ditemui di halaman Kantor Gubernur Sumbar, Senin (16/10/2023). Ia mengaku akan memulihkan kepercayaan masyarakat setelah pemeriksaan laboratorium terhadap beras yang diduga sintesis negatif. 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG - Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi, Hendry mengaku akan memulihkan kepercayaan masyarakat setelah pemeriksaan laboratorium terhadap beras yang diduga sintesis negatif.

"Alhamdulillah sudah keluar, hasilnya negatif. Kita akan memberikan edukasi kepada pedagang, sampaikan hasilnya," ujar Hendry, ditemui, Senin (16/10/2023) saat launching gerakan edukasi pangan di Halaman Kantor Gubernur Sumbar.

Menurut Hendry, edukasi perlu dilakukan kepada pedagang dan masyarakat agar kepercayaan pulih dan kondisi jual beli beras di pasar normal kembali.

"Yang selama ini isu ternyata tidak benar, ini yang akan disampaikan, sehingga masyarakat tenang menghadapinya," ujarnya.

Ia menambahkan, beras yang dijual di pasaran Bukittinggi, bukan hanya beras petani daerah itu saja. Melainkan juga berasal dari kabupaten kota lain, seperti Pasaman, Solok dan lainnya. Kebanyakan beras Agam.

Jenis beras yang dijual rata-rata beras medium dengan harga kisaran Rp18 ribu per kilogram.

Diakuinya, munculnya isu beras sintetis tersebut sempat membuat daya beli masyarakat melemah.

Baca juga: Bantah Beras Sintetis, Dinas Pangan Sumbar sebut Beras di Bukittinggi Produksi Petani Lokal

Namun pihaknya melakukan tindakan cepat dan diketahui bahwa ternyata bukan sintesis.

"Beras itu diolah dan diproduksi petani," ujarnya.

Sementara soal warga yang mengalami pusing-pusing dan mual pasca mengonsumsi beras tersebut juga sudah dilakukan pemeriksaan.

"Tim kesehatan langsung memeriksa, dan hasilnya tidak ada hubungan kesehatan ibu itu dengan beras yang dimakannya," ujarnya.

Bukan Beras Sintetis Tapi Beras Lokal

Kepala Dinas Pangan Sumatera Barat, Syaiful Bahri mengatakan beras yang diduga sintetis di Bukittinggi merupakan produksi petani lokal asal Pasaman Barat.

Menurutnya, hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel beras menunjukkan hasil negatif alias bukan beras sintetis.

"kita tindak lanjuti pemeriksaan Laboratorium Saraswanti di Bogor, parameternya sekitar 16," ujar Syaiful, Senin (16/10/2023).

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved