Kota Pariaman
Mengenal KRI Teluk Bone 511, Kapal Perang Buatan AS Zaman PD II yang Dihibahkan ke Pemko Pariaman
Kapal perang hibah dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) KRI Teluk Bone 511 akhirnya berlabuh di perairan Kota Pariaman,
Penulis: Panji Rahmat | Editor: Rahmadi
TRIBUNPADANG.COM, PARIAMAN - Kapal perang hibah dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) KRI Teluk Bone 511 akhirnya berlabuh di perairan Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) Kamis (28/9/2023).
Pemko Pariaman berencana menjadikan kapal perang ini sebagai museum kapal perang pertama di Indonesia.
Kapal perang dengan panjang 100 meter dan lebar 15 meter ini sudah berlabuh dekat pantai Kota Pariaman.
Eks kapal perang dunia kedua itu, memiliki sejarah panjang. KRI Teluk Bone 511 merupakan kapal perang yang pernah digunakan angkatan laut Amerika Serikat (AS) USS Iredell County (LST-839).
Kapal ini dibuat di galangan kapal American Bridge Company, Ambridge, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS) pada 25 September 1944.
Selama memperkuat armada AS, kapal perang ini telah ditugaskan di beberapa mandala, yaitu Perang Dunia II pada 1945-1946 dan perang Vietnam pada 1966-1970.
Baca juga: Sempat Ditutup, Pencarian Kapal Hilang di Pessel Kembali Dilanjutkan Atas Permintaan Keluarga Korban
Selain itu, kapal tersebut juga telah memperoleh beberapa penghargaan, di antaranya satu Battle Star selama perang dunia II dan sembilan Campaign Star atas perannya di perang Vietnam.
Pada Juli 1970 kapal perang tersebut diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia, dan kemudian pada 12 Desember 1970 memperkuat jajaran armada TNI AL dengan nama KRI Teluk Bone 511.
Lalu saat ini, KRI Teluk Bone 511 dihibahkan Kemenhan RI ke Kota Pariaman, untuk dijadikan museum kapal perang.
Wali Kota Pariaman Genius Umar, mengatakan, kehadiran museum kapal perang ini akan menjadi daya tarik baru untuk wisatawan ke Kota Pariaman.
"Kami berharap, destinasi wisata baru tersebut akan menambah kunjungan wisatawan ke Kota Pariaman," jelasnya.
Upaya Pemko Pariaman mendangtangkan kapal perang ini tidak terlepas dari sejarah panjang pangkalan besar angkatan laut di daerah itu sekitar tahun 1946 sampai 1948.
Baca juga: Pencarian Kapal Bermuatan Material Bangunan di Pessel Dihentikan, Tim SAR: Berlangsung Selama 7 Hari
Agar sejarah penting itu tidak luput ole generasi berikutnya, pemerintah membangun museum kapal perang, untuk menegaskan peristiwa bersejarah tersebut.
Selain itu, melalui KRI Teluk Bone 511, Pemko Pariaman juga bertekad mengembangkan sejarah edukasi daei kapal tersebut.
Masyarakat Setempat, Irwan (54) menyebut, keberadaan kapal ini bisa memiliki dampak positif untuk wisata Kota Pariaman.
Ia mengaku senang, karena akan ada destinasi wisata baru di daerah tersebut. Ia berharap pemerintah bisa sesegara mungkin mewujudkan museum kapal perang tersebut.
Saat ini kapal KRI Teluk Bone 511 sudah berada di Perairan Kota Pariaman, setelah menempuh perjalanan hampir 3 pekan dari Surabaya.
Selanjutnya, kapal tersebut akan digeser ke bibir pantai, sesuai dengan kondisi cuaca.
Baca juga: Orang Hilang di Pesisir Selatan Tak Kunjung Ditemukan, Kapal KN SAR Yudistira Diturunkan Cari Korban
Sementara itu, Kadishub Kota Pariaman Afwandi, menyebut kapal sampai tadi pagi sekira pukul 06.00 WIB.
"Alhamdulillah kapal sudah berlabuh," katanya saat dihubungi.
Kapal tersebut berlabuh di Pulau Angso duo, selanjutnya kapal akan dibawa ke tepi pantai.
Sekarang pihaknya mengaku masih melakukan pembersihan di tepi pantai, jelang membawa kapal.
Sejak keberangkatannya, KRI Teluk Bone 511 sudah menempuh perjalanan hampir satu bulan sebelum sampai di Kota Pariaman.
KRI Teluk Bone 511 berlayar dari Suarabaya menuju Kota Pariaman, dalam perjalanan kondisi cuaca membuat kapal banyak bersandar.
Kapal tersebut berangkat dari Surabaya dengan cara ditarik kapal towing. (*)
Kolaborasi Pusat-Daerah, Kunci Pariaman Hadapi Darurat Sampah Melalui Inovasi Sebotik & Sabiju Liber |
![]() |
---|
Tekan Angka Kecelakaan dan Pelanggaran, Edukasi Lalu Lintas Masuk Kurikulum Sekolah di Pariaman |
![]() |
---|
Pemko Pariaman Luncurkan 71 Koperasi Merah Putih, Warga Kini Bisa Lolos dari Jeratan Rentenir |
![]() |
---|
Pariaman Jadi Pusat Konservasi Penyu, 800 Tukik Dilepas ke Laut Sepanjang 2025 |
![]() |
---|
Pariaman Sahkan Perubahan APBD 2025, Proyek Pembangunan Segera Dijalankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.